Globalisasi benar-benar telah sebuah tantangan yang maha dahsyat untuk para remaja akhir-akhir ini, sehingga perlu sebuah metode khusus agar para remaja tidak di mangsa oleh teknologi. Belum lama ini ada berita mengenai anak-anak  yang kecanduan Gadget harus masuk RSJ, ada juga di Negeri tirai bambu karena main games terlalu lama membuatnya tewas di depan komputer. Itu hanya dua contoh kongkret betapa bahayanya teknologi apabila tidak dikelola dengan tepat, dia bisa menjadi pembunuh yang paling kejam tanpa memandang usia.
Hal itu berbeda dengan anak-anak zaman dulu, khususnya yang berada disudut bumi Indonesia, anak-anak zaman Old belum tersentuh dengan tekhnologi yang membuatnya lupa tentang warisan budaya, adat istiadat, permainan-permainan realitas di dunia nyata. permainan tersebut membawa hal positif pada para pemainnya, badan menjadi sehat, pikiran menjadi tangkas, hingga hidup bersosialisasi dengan lingkungan lebih terasa aplikatif. Itu berbalik rupa dengan Games digadget zaman Now.
Zaman sekarang ramai berkumpul, dengan gadget ditangan akan tetapi itu terasa hambar karena hanya duduk, enjoy serta sosialisasi dengan yang jauh itu hebat namun yang dekat terabaikan.
oleh karena itu sehebat apapun tekhnologi memperdaya kita mari menjaga integritas, karena kita bangsa yang punya budaya, adat istiadat. Teknologi boleh menjadi kebutuhan namun kebersamaan, kelestarian budaya itu paling utama.
