Sebuah kebanggaan tersendiri beberapa waktu yang lalu dengan ada investor yang menanamkan sahamnya di Aceh, yaitu dengan digadang-gadangkan pembangunan Prabik Semen (SIA) Semen Indonesia Aceh, yang lokasinya di Laweung masuk dalam kawasan administratif Pidie. Jika terlaksananya pembangunan tersebut maka di Aceh sudah ada 2 Pabrikan semen yang seniornya ada di Lhoknga Aceh Besar di bawah otoritas Lafarge Perancis.
Namun sayangnya akhir-akhir ini Pabrikan SIA Itu mangkrak ditengah jalan, jika investasi tersebut di abaikan oleh pemerintah maka akan berdampak pada pada investasi-investasi di Aceh lainnya. Itu di takutkan akan menjadi preseden buruk bagi para insvestor lainnya untuk menanam saham di Aceh.
Padahal dengan di didirikan pabrikan tersebut di Aceh salah satu permasalahan terbesar  itu akan sedikit terselesaikan, setidaknya para putra-putri aceh tertampung disana. Dengan terserapnya tenaga kerja, diharapkan akan tumbuhnya perekonomian masyarakat di sekitar kawasan tersebut.
Harkat dan martabat pemerintah Aceh sangat di pertaruhkan dalam hal ini. Jikalau proyek ini gagal maka kepercayaan masyarakat akan tergerus tatkala proyek yang satu ini tidak mampu di tangani, ibaratnya seperti makanan yang sudah sampai dimulut namun dimuntahkan keluar. Apalagi yang belum sampai dimulut alias masih diseberang laut sana sungguh sangat mustahil untuk diwujudkan.
Zaman minyak sudah berlalu di aceh, harus mampu di lanjutkan dengan zaman-zaman lainnya seperti daerah lain di Indonesia, contohnya Batam, medan, Banten, Surabaya. Jangan di Aceh ini kita temukan perusahaan-perusahaan rentenir yang hanya mencekik masyarakat, dengan Iklannya'' Butuh Dana Cepat Hanya Butuh BPKB anda, Silahkan HUBUNGI Nomor : 08xxxxxx".