Mohon tunggu...
Yosep Berani
Yosep Berani Mohon Tunggu... Ilmuwan - Orang biasa

Lahir di Lembata Saat ini bekerja sebagai Geologist Hobi baca dan Menulis, Travelling

Selanjutnya

Tutup

Otomotif

Catatan Geologi Amblesnya Jembatan dan Buruknya Konstruksi Ruas Jalan Menanga-Liwo Solor Timur

26 November 2018   22:00 Diperbarui: 26 November 2018   22:26 418
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto: Facebook  Juventino AC Werang -26/11/2018 : 17.41 WIB

Dewasa ini peran geologi sebagai ilmu pengetahuan kebumian mendapatkan sorotan yang sangat aktif. Hal ini berkaca dari beberapa peristiwa maha besar terkait dengan bencana kegeologian seperti yang terjadi beberapa waktu lalu di antaranya Gempa Bumi di Lombok (29/07/2018), Gempa Bumi dan Liquifaksi di Palu-Donggala (29/09/2018) dan beberapa bencana lain seperti amblesan jembatan, longsor yang begitu banyak menelan korban baik materil maupun nyawa manusia.

Untuk itu beberapa kementerian terkait sebut saja Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) dan Kementerian Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat (PUPR) sudah mulai mendorong peran ilmu geologi harus dikedepankan dalam perencanaan Tata Ruang Wilayah (RTRW) di seluruh Indonesia.

Dalam perencanaan tata ruang wilayah (RTRW) kususnya pembangunan jalan dan jembatan sudah seharusnya mengkaji aspek-aspek keteknisan seperti aspek geologi. Sebagai contoh pembangunan jalan dan jembatan sudah seharusnya mengkaji aspek geologi yang meliputi geomorfologi, stratigrafi, struktur geologi, hidorogeologi dan geologi teknik. 

Geomorfologi terkait dengan bentang alam tinggi rendah medan (morfologi) dan morfometri (tingkat kemiringan lereng) dan proses yang menyebabkan terbentuknya bentang alam tersebut (morfogenesa). 

Sedangkan stratigrafi berkaitan dengan susunan lapisan batuan yang menyusun landasan konstruksi, demikian juga struktur geologi landasasan konstruksi terkait struktur kekar (joint), sesar/patahan (fault) dan perlipatan (fold) batuan. Sedangkan aspek hirdrogeologi mengkaji airtanah yang terdapat dalam batuan baik segi kualitas maupun kuantitas. 

Kajian geologi ini yang menjadi data dasar untuk rekayasa keteknikan khusus untuk kontruksi jalan dan jembatan yang oleh seorang Civil Engineer (Ahli Teknik Sipil) akan diterjemahkan kedalam model kontruksi fisik jalan dan jembatan.

Ruas Jalan Menanga-Liwo ini termasuk dalam Lembar Peta Geologi Lomblen (Koesoemadinata dan Noya, 1989) di mana termasuk dalam Formasi  Kiro (Tmk)  dan Batugamping Koral (Ql) . Formasi Kiro tersusun atas Lava, Breksi dan Tufa Pasir Gampingan. Selain itu beberapa tempat ditemukan juga Batuan Intrusif seperti Granodiorit (Tmgd) dan endapan Holosen berupa Pasir-Lanau-Lempung. 

Umumnya Ruas Jalan Menanga-Liwo menumpang di atas Satuan Endapan Pasir-Lanau-Lempung. Secara struktur geologi ruas jalan ini diduga sebagai jalur sesar yang tertimbun oleh Endapan Pasir-Lanau-Lempung tersebut. Endapan ini dapat mencapai lebih dari 8 meter seperti teramati pada hulu Sungai Waigawe. 

Secara hidrologi dan hidrogeologi area ruas jalan Menanga Liwo termasuk dalam Daerah Aliran Sungai Waigawe. Pada daerah ini cenderung memiliki potensi airtanah yang baik secara kuantitas namun buruk secara kualitas karena mengandung mineral sulfida dan oksida yang relatif tinggi seperti gypsum-anhidrit, oksida besi dan mangan. 

Secara aspek geologi teknik ruas jalan ini sangat labil dan rentan terhadap longsor dan erosi di musim penguhujan dikarenakan landasan konstruksi ini tersusun dari litologi endapan pasir-lanau-lempung. 

Secara mineralogi bahwa dasar daripada ruas jalan utama penghubung Desa Menanga dan Liwo serta desa-desa di bagian selatan ini tersusun dari  mineral dan fragmen batuan hasil pelapukan batuan granodiorit, breksi, lava dan berapa tuff. 

Dapat diduga bahwa kandungan Ca-Na monmorilonit cenderung tinggi yang menyebabkan endapan ini memiliki tingkat keaktifan tinggi (1,5-4,7) mudah mengembang/swelling dan mengketrut sehingga mengakibatkan kontruksi jalan ini menjadi labil dan cepat rusak (aspal). 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun