Mohon tunggu...
Dasanama
Dasanama Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Menulis menjadi bagian dari hobi yang mampu mengasah intelegensi seseorang.

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Teruntuk Perempuan, "Jangan Dibutakan Cinta"

22 Februari 2021   02:37 Diperbarui: 22 Februari 2021   02:59 459
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar diunduh dari pexels.com. Link: www.pexels.com

Kisah romansa selalu menyenangkan untuk dibicarakan dengan teman, sahabat, keluarga, atau orang lain. Ragam penyampaiannya pun unik, ada yang melalui omongan, tulisan, komedi, gambar, musik, dan sebagainya. Paling tidak membutuhkan tempat untuk menyampaikan rasa senang atau gelisah atau hanya sekedar sharing untuk saling mengingatkan.

Tidak jarang pula yang menceritakan pengalamannya secara gamblang melalui podcast dan tidak menyebutkan identitas, guna menjaga keprivasian diri sendiri. Selalu ada manfaat yang bisa dipetik di balik cerita yang kita dengar. Wadah setiap orang dalam menyampaikan perasaan tentu berbeda, ada yang melalui gitar, lirik lagu, sajak, dan berbagai wadah lainnya. Semua cara yang dilakukan benar, tidak ada yang salah, sebab setiap orang perlu mencari kenyamanan dalam menuangkan isi hatinya.

Tulisan ini saya buat tidak untuk membicarakan tentang cara menyampaikan rasa atau cara menghilangkan rasa patah hati. Tulisan ini saya dedikasikan untuk semua perempuan khususnya mereka yang masih muda supaya lebih berhati-hati dengan laki-laki. Dalam hal ini, saya tidak menyudutkan laki-laki, sebab saya sendiri sebagai seorang laki-laki.

Tapi kali ini saya akan mengambil dari sudut pandang laki-laki, walau tidak semua laki-laki akan seperti yang saya paparkan. Saya menegaskan sekali lagi bahwa hanya segelintir, tidak semua, karena jika saya menyamakan seluruh laki-laki, maka saya jelas salah, sebab tidak semuanya seperti itu.

Sudah sejak lama saya mengamati banyak rekan perempuan saya yang beberapa dari mereka bercerita tentang perlakuan kekasihnya. Ada yang diperlakukan selayaknya ratu, ada pula yang diperlakukan sebagai pemuas hawa nafsu. Mereka yang diperlakukan layaknya ratu menjalani hari-hari dengan kekasihnya terasa begitu menyenangkan.

Kedua insan tersebut saling memperlakukan dengan rasa kasih sayang. Sifatnya give and give, bukan give and take. Ketika rekan saya memberi atau mendapatkan perlakuan kasih sayang, tentu juga akan menerima rasa kasih sayang dari pasangannya. Untuk hubungan yang benar-benar memiliki ikatan rasa tidak perlu dipusingkan, karena mereka akan menjalaninya dengan bahagia.

Lalu bagaimana yang hanya dijadikan sebagai pemuas hawa nafsu? Saya sebelumnya ingin meminta maaf kalau bahasa yang dipakai terkesan kasar. Banyak perempuan yang jatuh akan hal tersebut. Mereka terbawa oleh omongan laki-laki yang kerap kali menghanyutkan perasaan mereka.

Si perempuan menganggap bahwa si laki-laki memiliki perasaan cinta, sehingga tidak akan pernah meninggalkan si perempuan. Karena menganggap si laki-laki menaruh rasa, akhirnya si perempuan terjerumus untuk memberikan segalanya kepada si laki-laki, khususnya tubuh. Tidak ada perlawanan dari si perempuan, karena selalu menganggap bahwa laki-laki yang menikmati tubuhnya adalah orang yang sangat mencintainya.

Bukan bermaksud memojokkan laki-laki atau perempuan, mereka yang melakukan perselingkuhan juga merupakan habit yang sangat buruk, dan jelas itu adalah penyakit. Tidak bisa dipungkiri bahwa mereka yang berselingkuh adalah suatu kondisi atau keadaan mental dan karakter yang sebenarnya tidak baik untuk pasangan mereka.

Bayangkan saja si A (ntah laki-laki atau perempuan) memiliki pasangan resmi (bisa istri, suami, atau pacar) si B, lalu si A selingkuh dengan si C. Ini adalah pola yang perlu ditata dan dibenahi. Si A secara pasti akan mengatakan sayang kepada si B karena B adalah pasangannya. Tetapi, si A juga akan mengatakan sayang kepada si C.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun