SUDAHKAHÂ Anda sebagai umat Nasrani khususnya Katolik membaca ensiklik Paus Fransiskus terkini yang diterbitkan di Roma pada 24 Oktober 2024? Kalau Anda belum mengenal dan membacanya, mari simak penjelasan singkat di bawah ini.
Apa judul ensiklik Paus Fransiskus yang terbaru itu?
Paus Fransiskus memberi judul pada ensiklik terbarunya: "Dilexit Nos" : "Dia Telah Mengasihi Kita." Â Kata-kata yang mengawali ensiklik ini dikutip dari perkataan Santo Paulus dalam suratnya kepada jemaat di Roma: "Tetapi dalam semuanya itu, kita lebih daripada orang-orang yang menang, oleh Dia yang telah mengasihi kita" (8: 37).
Bagi Paus Fransiskus, Kristus merupakan acuan bagi segenap umat Kristiani di mana saja berada yang menyadarkan bahwa tidak ada sesuatu pun yang "dapat memisahkan kita" (8:39) dari kasihNya yang abadi.
Paus Fransiskus yang saat ini sedang menderita sakit, namun terus mendoakan dan menggembalakan kawanan milik Kristus yang dipercayakan kepadanya.
Menilik waktu penerbitan ensiklik keempat Paus Fransiskus ini, dilakukan setelah kunjungan apostoliknya ke beberapa negara di Asia, termasuk Indonesia pada 3 sampai 6 September 2024.
Dalam surat edaran resmi dari Paus Fransiskus kepada para Uskup, yang pada dasarnya berisi ajaran Paus tentang iman dan kesusilaan ini, Paus berbicara tentang Cinta Manusiawi dan Ilahi Hati Yesus Kristus kepada umat manusia.
Sebagai umat Katolik yang setia kepada Paus, mari kita bersama penulis menguraikan dan mendalami bersama ensiklik Paus Fransiskus yang sangat menarik yang terdiri dari lima bab itu.
Menarik sekali, pada bab pertama, Paus bicara soal "Pentingnya Hati."
Kita bertanya mengapa Paus justru memulai refleksinya itu dengan mengangkat tentang pentingnya hati. Beliau mengajukan sebuah pertanyaan yang menarik dan mendalam yaitu "Apa yang kita maksud dengan "hati"? (no. 3)
Kata 'Kardia' (Yunani klasik) yang menunjuk pada bagian terdalam dari manusia, hewan, maupun tumbuhan. Menurut Fransiskus, dalam tulisan Homerus, kata 'Kardia' tidak hanya mengacu kepada pusat tubuh, tetapi juga pusat emosi dan rohani manusia.Â