Mohon tunggu...
Yosef MLHello
Yosef MLHello Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Bapak Keluarga yang setia. Tinggal di Atambua, perbatasan RI-RDTL

Menulis adalah upaya untuk meninggalkan jejak. Tanpa menulis kita kehilangan jejak

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Berburu Kuliner di Arena Pekan Pameran Pendidikan Ekonomi Kreatif Lalian Tolu

4 September 2022   20:17 Diperbarui: 4 September 2022   20:20 383
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto bersama Uskup Atambua, Mgr. Dominikus Saku bersama Bupati Belu, Bupati TTU, Wakil Bupati Belu dan Assisten III Bupati Malaka (sumber: Komsos KA)

Untuk ke-7 kalinya Pekan Pameran Pendidikan Ekonomi Kreatif Keuskupan Atambua (P3EK-KA) diselenggarakan di arena pameran Lalian Tolu. 

Arena pameran ini tidak terlepas dari 'tiga batu tungku' yang merupakan kekuatan utama manusia yaitu badan, jiwa dan roh, yang kemudian diterjemahkan dalam kehidupan bermasyarakat menjadi: Masyarakat (Pemerintah), Adat dan Agama. Ketiga unsur ini adalah satu kesatuan yang membingkai kehidupan manusia. 

Di tempat yang bernama 'Lalian Tolu' inilah kini berdiri megah istana tempat kediaman Uskup Keuskupan Atambua yang diberi nama "Uma Metan Bot" oleh Mgr. Anton Pain Ratu SVD pada tahun 2002.  Uma Metan Bot artinya Tempat Pertemuan Raya.

Tidak jauh dari istana keuskupan, berdiri di sana 'Taman Pendidikan Calon Imam' Seminari Menengah Santa Maria Immaculata, tempat persemaian calon-calon imam bagi Gereja Katolik.

Dan kini telah berdiri juga Kantor Pusat Pastoral yang menjadi dapur utama kegiatan-kegiatan pastoral Keuskupan Atambua yang meliputi tiga kabupaten yaitu Belu, Malaka dan Timor Tengah Utara.

Tepat di lapangan depan atau yang biasa disebut alun-alun Keuskupan Atambua itu, setiap tahun diselenggarakan Pekan Pameran Pendidikan Ekonomi Kreatif (P3EK-KA).

Sebenarnya pada tahun 2022 ini bukanlah yang ke-7 melainkan ke-9. Namun sebagaimana kita ketahui bersama bahwa selama dua tahun kita berada dalam situasi pandemi. Dan karena itu selama dua tahun pula tidak diselenggarakan pekan pameran seperti ini. Pekan pameran yang terakhir terjadi pada bulan Juli 2019 yang bertepatan juga dengan Pertemuan Pastoral Uskup-Uskup se-Regio Nusa Tenggara.

Uskup Atambua, Bupati TTU dan Istri Wakil Bupati TTU pada salah satu stand pameran (foto: Komsos KA)
Uskup Atambua, Bupati TTU dan Istri Wakil Bupati TTU pada salah satu stand pameran (foto: Komsos KA)

Enam hal menarik yang menjadikan pekan pameran ke-7 tahun 2022 ini berbeda dari tahun-tahun sebelumnya yaitu: 

Pertama,  jumlah peserta stand pameran. Kalau pada pekan pameran ke-6 tahun 2019, tercatat hanya  57 stand, pada tahun 2022 ini meningkat drastis menjadi 70 stand. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun