Mohon tunggu...
Yosef MLHello
Yosef MLHello Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Bapak Keluarga yang setia. Tinggal di Atambua, perbatasan RI-RDTL

Menulis adalah upaya untuk meninggalkan jejak. Tanpa menulis kita kehilangan jejak

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Pemilu 2024, Perang Antar Relawan Politik

5 Agustus 2022   12:27 Diperbarui: 5 Agustus 2022   12:40 505
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi relawan politik (sumber: kompas.com)

Gong Pemilu 2024 sudah mulai ditabuh. Partai Politik yang berniat mengikuti kontestasi politik 2024 sudah mulai mendaftarkan partainya ke KPU sebagai Penyelenggara Pemilu.

Tak ketinggalan para relawan mulai bergerak. Masyarakat mulai pasang kuda-kuda. Sebab pengalaman dari pemilu ke pemilu justru yang banyak melakukan berbagai manuver adalah para relawan. 

Para relawan itu menurut saya ada dua macam yaitu ada relawan yang betul-betul paham politik, dan ada relawan yang gagap alias tak paham politik. 

Relawan itu seumpama para penjual obat di pasar loak yang harus berani untuk memperkenalkan partainya dengan segala kelebihan-kelebihannya, yang kadang nyaris tak punya kekurangan.

Tak kurang juga bahwa sering kali yang menyebabkan keonaran-keonaran menjelang, pada saat dan sesudah pemilu adalah relawan. Para relawan juga yang membuat masyarakat peserta pemilu akhirnya memilih cara-cara yang sebenarnya tidak dibenarkan dalam hajatan pemilu.

Masyarakat pada dasarnya menunggu. Mereka sebenarnya sungguh-sungguh mau memberikan suara sebagai dukungan terhadap partai dan tokoh tertentu karena memiliki reputasi yang baik. 

Tetapi sering karena pengaruh relawan yang berusaha membawa partai atau tokoh yang sebenarnya secara kasat mata menurut masyarakat memiliki nilai kurangnya lebih banyak ketimbang tokoh mereka. Mereka tidak tanggung-tanggung menggunakan politik uang atau yang serupa itu, dan lain-lain. Maka masyarakat juga akhirnya ikut terjerumus dalam praktek yang dilakukan beberapa relawan tersebut. 

Ilustrasi Semangat para relawan politik (sumber: medcom.id)
Ilustrasi Semangat para relawan politik (sumber: medcom.id)

Franz Magnis Suseno, seorang rohaniwan Katolik yang menekuni  etika politik pernah membandingkan peran partai politik pada era sebelum orde reformasi  itu  dengan era ketika Indonesia memasuki usia 70 tahun. Ia mengatakan partai politik kala itu merupakan pilar penting dalam kehidupan demokrasi. 

Namun menurut Guru Besar Filsafat dari Driyarkara ini, kini, saat ini Partai politik menjadi beban bagi kehidupan demokrasi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun