Mohon tunggu...
Yosef MLHello
Yosef MLHello Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Bapak Keluarga yang setia. Tinggal di Atambua, perbatasan RI-RDTL

Menulis adalah upaya untuk meninggalkan jejak. Tanpa menulis kita kehilangan jejak

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Remah-Remah Kehidupan (16)

25 Oktober 2021   07:40 Diperbarui: 25 Oktober 2021   07:43 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

KELUARGAKU SORGAKU

KISAH

Anda pernah menonton sinetron Keluarga yang disutradarai Aswendo Atmowiloto dan ditayangkan oleh sebuah channel televisi swasta? Sinetron dengan jumlah episode terbanyak ini pada hakekatnya menceritakan tentang keluarga manusia dengan aneka predikat.

Diceritakan bahwa rumah Abah yang bernama Adi Kurdi di Jakarta yang dulu disita oleh pihak berwenang sudah dikembalikan lagi. Namun keadaan rumah tersebut sudah tak seperti dulu. Rumah itu dikembalikan dalam keadaan kosong, tanpa ada satu barang pun tersisa di dalamnya. Namun kehidupan keluarga ini juga belum kunjung membaik.

Kisahnya bergulir seputar penderitaan mereka yang seolah tak ada akhirnya. Misalnya, di Jakarta Abah tak bisa lagi menarik becak. Sedangkan Emak hanya bisa bekerja di sebuah salon.

Sementara itu anak-anak mereka yakni Euis, Cemara atau Ara dan Agil, juga harus berbuat sesuatu untuk membantu keluarga. Euis dan Agil bekerja menjadi pembantu di rumah Pak Teta, tetangga mereka yang menderita stroke. Sementara Ara lebih banyak di rumah, menemani Abah sekaligus menutupi kegiatan dua saudaranya.

Belum lama tinggal di Jakarta, Abah sudah harus menghadapi masalah. Sebuah kendaraan pengangkut menabrak sepasang remaja yang sedang pacaran hingga tewas. Parahnya, kendaraan itu menyelonong masuk ke rumah Abah. Maka Abah pun tersangkut-paut menghadapi penderitaan itu.

Sementara itu, Euis yang merawat Pak Teta harus sabar menghadapi ulahnya. Setiap kali disuapi makanan, Pak Teta selalu menyemprotkannya ke wajah Euis. Sedangkan Emak yang mendapat pekerjaan di salon dari seorang teman sekolahnya harus menghadapi dilema. Sebab sang teman ternyata seorang pecandu narkoba.

PESAN UNTUK HIDUP

1.   Keluarga dikenal dengan banyak predikat: harta yang paling berharga, istana yang paling indah, puisi yang paling bermakna, dan mutiara yang tiada tara.

2.  Keluarga tidak pernah lepas dari penderitaan dan kesulitan entah besar atau pun kecil. Penderitaan adalah bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan. Menurut pandangan seorang Teolog yang pernah saya baca, ia mengatakan, "Penderitaan adalah salam manis dari Tuhan sendiri". Karena itu, semakin sering seseorang menderita, ia semakin banyak mendapatkan salam manis dari Tuhan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun