Mohon tunggu...
Yosef Lema Nggele
Yosef Lema Nggele Mohon Tunggu... Wiraswasta - Yoss

Friendly, dan mudah bergaul

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Romansa Rindu yang Membunuh

27 Januari 2021   09:31 Diperbarui: 27 Januari 2021   09:37 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Hadirnya begitu menyiksa,.
Merajam masuk menembus batas kepasrahan
Lalu ia pergi tinggalkan serpihan pilu diujung lembayung senja
Tak peduli getir itu begitu menyiksa kalam batin dalam balutan goresan luka

Dia seperti bayangan selalu mengikuti kemanapun kaki itu melangkah
Hingga sang lelah sampai pada ujung kesabaran
Berharap ada cahaya yang dapat membunuh bayangan itu
Agar terbebas dari jerat kerumitan hidup

Detik rindu kini berputar kembali setelah sekian lama berdiam dalam palung hati
Tabir pun perlahan kembali menguak tentang itu
Mengisahkan suatu masa yang pernah dilalui dalam kalender hidup yang rumit

Hujan  perlahan membasahi ruang hati
menghapus semua jejak kenangan
Sebuah celah tercipta pada asa yang baru
Cahaya hadir menerangi sanubari yang kelam
Hingga lahirlah dia yang menjadi pendamping perjalan hidup ini

Berharap sang waktu akan berpihak pada mereka
Agar melunasi utang janji pada kedua garis lengkung
Yang menyatu membentuk satu sudut kesepakatan


Hingga delapan ruang hampa saling bertemu di antara sepulu kisi kisi
Dalam genggaman yang utuh
Agar mata itu saling menatap dalam harmonisasi rindu yang membunuh

Sabtu 27 juni 2020
@m'abstrak

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun