Mohon tunggu...
Penulis
Penulis Mohon Tunggu... Musisi - Train Your Mind

Tak sebaik yang terucap,tak seburuk yang terpikir

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Kemenag: Semoga Pengharapan Tidak Mengecewakan

10 September 2022   10:47 Diperbarui: 10 September 2022   10:48 253
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Bantahan terhadap doktrin Filsuf Barat yang pernah berkata "Harapan adalah Akar dari segala kekecewaan" -william Shakespeare 

Apakah pengharapan itu ? Kata pengharapan berasal dari kata "harap" artinya keadaan hati yang sedang menunggu sesuatu akan terjadi .
Pengharapanlah yang menguatkan setiap orang untuk tetap kuat dalam penderitaan. Pengharapan memberikan kekuatan bagi orang yang bekerja karena ada hasil yang diharapkan dari pekerjaannya itu.  Pengharapan akan kesembuhan  memberikan kekuatan bagi orang-orang yang menderita penyakit untuk tetap setia dalam pengobatan bahkan mencari/menjadi obat yang dianggap lebih manjur. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa pengharapan memberikan banyak hal dalam diri setiap orang.

Pengharapan adalah "ibarat  sauh(jangkar) yang kuat dan aman bagi jiwa kita, yang telah dilabuhkan sampai ke belakang tabir" . Pengharapan tidak terpisahkan dari iman(keyakinan) . Bahkan pengharapan itu merupakan salah satu buah dari atau akibat daripada iman (keyakinan). Pengharapan akan tetap hidup bila kepercayaan kepada Tuhan tetap kuat ,tetapi pengharapan seseorang akan mudah goyah bila kepercayaannya kepada Tuhan juga sangat lemah. Hubungan iman dan pengharapan lebih jelas dalam kitab Ibrani 11:1 "iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat"

Pengharapan merupakan sumber kekuatan terutama bagi orang-orang yang hidup dalam Penderitaan,apalagi penderitaan akibat daripada iman. Banyak orang percaya yang menderita ditengah -tengah dunia ini. Misalnya penderitaan karena tidak ada kebebasan beribadah, tidak ada izin membangun bait suci dan dilarang melakukan ibadah lingkungan atau Ied/week(Wijk). Bisa saja sekalipun seseorang itu kaya raya namun dia juga menderita karena hambatan untuk melakukan " kebenaran sesuai dengan kehendak Tuhan yang ia imani."atau bahasa youth "pendekatan sesuai dengan cara yang menurutnya baik" (karena memang positif).

 Tetapi jangan lupa bahwa penderitaan bahkan kesengsaraan menimbulkan ketekunan, ketekunan menimbulkan tahan uji dan tahan uji menimbulkan pengharapan (Roma 5:3-4). Firman Tuhan hari ini mengatakan "pengharapan tidak mengecewakan". Artinya bahwa cepat atau lambat , Tuhan akan mewujudkan pengharapan kita menurut kehendakNya. Barangkali kita merasa bahwa saat ini tidak ada kemungkinan terwujudnya toleransi beragama di daerah tertentu,tetapi kita harus berharap bahwa suatu saat hal itu akan terwujud. Karena di dunia ini telah banyak terjadi hal yang tidak mungkin menurut pikiran tetapi ternyata mungkin karena kuasa Allah.


Kasih Allah sajalah yang menguatkan orang percaya untuk dapat hidup di dalam pengharapan. KasihNya seperti air yang dapat dicurahkan ke dalam hati kita, yakni melalui roh Kudus (konstruktivisme). Jika kasihNya telah dicurahkan ke dalam hati kita maka kita telah memiliki hati yang dipenuhi oleh kasih Allah. Itu sebabnya kita tidak hidup didalam kasih yang munafik (hipokrit)  . Kasih Tuhan senantiasa memotivasi hati kita untuk memberikan atau menopang kehidupan bagi setiap makhluk hidup. Dengan kasih Allah itu kita dikuatkan untuk mengasihi setiap orang termasuk mengasihi  orang-orang yang membenci kita. Kasih Tuhan menguatkan kita untuk senantiasa hidup dalam pengharapan akan perdamaian di tengah-tengah seluruh umat manusia.

Tentu saja kita juga berpengharapan akan kehidupan yang kekal (Holistik) . Dan itulah yang menjadi janji Tuhan Allah kepada setiap orang yang percaya. Sekalipun kita harus melalui berbagai bentuk penderitaan di dunia ini bahkan sampai menghembuskan nafas yang terakhir,kita percaya bahwa semuanya itu bukanlah akhir perjalanan hidup kita. Kehidupan yang kekal adalah inti daripada pengharapan kita di dalam perjalanan hidup di dunia ini. Amin.

Roma 5:5
Ibrani 6:19
KJ no.450

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun