Mohon tunggu...
Yosafat Bayu Kuspradiyanto
Yosafat Bayu Kuspradiyanto Mohon Tunggu... Mahasiswa - Undergraduate Student

believe in yourself and you'll be unstoppable

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Baidu, Pemantik Kemajuan Jurnalisme Multimedia Masyarakat Cina

19 September 2022   15:54 Diperbarui: 19 September 2022   16:08 251
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Logo Baidu (source: https://id.bitcoinethereumnews.com)

Kemunculan internet di daratan Cina sejak tahun 1994, memunculkan tren baru di tengah masyarakat dalam mencari informasi. Hal itu perlahan-lahan juga mempengaruhi proses produksi dan distribusi produk jurnalistik media Cina. Puncaknya terjadi saat ahli teknologi Cina melahirkan mesin pencari internet lokal yang diberi nama Baidu.

Secercah Harapan dari Baidu 

Baidu lahir sebagai jawaban akan kebutuhan rakyat terhadap pemenuhan informasi. Hal kontradiktif terjadi ketika pemerintah Cina yang masih menganut paham komunis sangat menghindari produk buatan Barat. Namun di sisi lain, mesin pencari (query) internet besar yang tersedia di dunia ini hampir seluruhnya buatan Amerika Serikat. Maka dari itu Cina berusaha mengembangkan perusahaan pencari internet sendiri yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat Cina.

Robin Li, pendiri Baidu mengungkapkan, dengan pemerintah Cina yang acap melarang pertumbuhan internet di negaranya, dia pun harus berjuang mengembangkan Baidu. Namun dengan penduduk Cina yang populasinya populasi 1,3 miliar, dan sekira 130 juta di antaranya adalah pengguna internet, maka Cina menjadi pasar online yang terbesar setelah Amerika.

Robin Li membantah bahwa sukses Baidu di Cina saat ini karena pemerintah Cina mendepak Google dari negara tersebut. Menurut Li, perusahaan mesin pencari yang ia dirikan dapat mendominasi pasar karena kemampuannya menyesuaikan dengan kebutuhan masyarakat Cina. Baidu berhasil meyakinkan pemerintah China untuk membantu mereka melakukan sensor di situs webnya. Baidu pun mendominasi situs pencari di China karena mendapat dukungan dari pemerintah China dan memblokir Google.

Google Inc memang menghentikan operasi mereka di China pada medio 2010. Hal itu disebabkan karena seringnya terjadi serangan siber yang gencar dilakukan terhadap pengguna Gmail sebagai produk dari Google. Selain itu juga akibat adanya cekcok dengan pemerintah China terkait sensor dari hasil pencarian.

Setahun sebelum Google hengkang, Baidu sudah mendominasi market share mesin pencari di Tiongkok sebesar 60%. Sementara market share Google hanya 33%. Baidu memang sangat agresif dalam menghubungkan berbagai layanan offline ke internet.

Kemunculan Baidu tentu memantik perkembangan dinamika dunia jurnalisme dalam media Cina. Ketika masih menggunakan mesin pencari seperti Google, masyarakat dan media tidak mampu secara bebas mencari informasi di dalam internet karena adanya sensor dari pihak pemerintah. 

Dengan hadirnya Baidu yang telah disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat Cina tanpa adanya sensor, maka publik mampu mencari informasi secara lebih komprehensif. Maka media jurnalistik juga mampu memproduksi konten berita dengan lebih bebas dan mampu lebih menyesuaikan dengan kebutuhan masyarakat Cina. Dengan demikian, media jurnalistik Cina mampu menyampaikan distribusi berita dengan lebih efektif dan efisien berkat kehadiran Baidu.

Dengarkan versi audio pada link ini Anchor.fm

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun