Mohon tunggu...
Yoriza Sativa
Yoriza Sativa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia

Mahasiswa UPI yang sedang melaksanakan KKN

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengaruh Kegiatan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) bagi Siswa SD, Guru, dan Orangtua

24 September 2021   20:23 Diperbarui: 24 September 2021   20:27 393
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Seperti yang kita ketahui, selama pandemi COVID-19 terjadi, kegiatan belajar mengajar dilakukan secara pembelajaran dari rumah atau Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) yang sudah tercantum dalam Surat Edaran Kemendikbud Nomor 4 Tahun 2020 Tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan Dalam Masa Darurat Penyebaran Coronavirus Disease (COVID-19) dan diperkuat kembali dengan adanya Surat Edaran Sesjen Nomor 15 Tahun 2020 Tentang Pedoman Penyelenggaraan Belajar Dari Rumah Dalam Masa Darurat Penyebaran Coronavirus Disease (COVID-19). Hal ini diterapkan agar dapat menghindari pertumbuhan penyebaran COVID-19 di Indonesia.

Namun, kegiatan belajar dari rumah ini memberikan berbagai dampak bagi para siswa, guru, dan juga keluarga. Jika selama proses kegiatan belajar mengajar dilakukan di sekolah, sosok yang berperan lebih banyak terhadap pemahaman siswa, yaitu guru. Namun, selama pembelajaran jarak jauh, orang tua sangat berperan besar dalam kegiatan belajar anak. Hal ini bukan berarti guru tidak memberikan peran yang besar terhadap siswa, akan tetapi sosok yang dapat mendampingi siswa belajar di rumah pastinya keluarga siswa tersebut.

Selama kegiatan pembelajaran jarak jauh ini siswa tidak ditujukan untuk harus pintar, namun diharapkan siswa untuk tetap mau belajar dan mau memahami apa yang mereka pelajari. Hal ini bukan berarti tujuan dari kegiatan belajar ini tidak ingin menjadikan para siswanya menjadi siswa yang cerdas, namun dengan adanya keterbatasan dalam proses kegiatan belajar jarak jauh ini tidak dapat dilakukan secara maksimal karena sesuai bagaimana pendampingan dan kemauan anak tersebut selama belajar di rumah.

Selama kegiatan pembelajaran jarak jauh, media yang dijadikan jembatan dalam kegiatan belajar jarak jauh, yaitu seperti zoom meeting, google meet, dan whatsapp. Namun karena adanya keterbatasan jaringan maupun kuota internet, tidak semua anak dapat melakukan zoom meeting maupun google meet setiap hari, maka dari itu whatsapp lah media yang paling sering digunakan dalam informasi dan arahan untuk kegiatan PJJ ini.

Seperti pada proses kegiatan belajar jarak jauh di SDN 02 Pagi Cijantung, khususnya pada siswa kelas 5. Kegiatan belajar banyak diarahkan melalui whatsapp grup kelas. Mereka akan diberikan arahan pembelajaran dan latihan soal sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang sudah ditentukan. 

Pagi hari sekitar sebelum jam 6, mereka akan disapa dengan baik oleh wali kelas dan diberitahukan apa saja mata pelajaran dan apa yang akan mereka pelajari hari itu dan akan diberikan file pdf yang di dalamnya ada penjelasan dan link video youtube agar anak dapat mengerti apa yang mereka pelajari dan bagaimana mereka akan mengerjakan tugasnya. 

Biasanya siswa akan mengerjakan tugas dengan tulis tangan di buku dan ketika sudah selesai mengerjakan tugasnya, mereka akan mengumpulkan melalui private chat kepada wali kelas. Tidak hanya itu, jika ada tugas yang harus dikerjakan di google form, maka siswa akan diberikan link google form tersebut.

Sebagaimana seperti yang sudah dijelaskan di atas, beberapa usaha sudah dilakukan guru agar siswa tetap bisa mendapatkan ilmu selama masa sekolah jarak jauh ini. Namun, beberapa siswa memiliki keterbatasan dalam kegiatan belajar jarak jauh ini sehingga menyebabkan adanya keterlambatan dalam pemahaman mengenai pelajaran tersebut. 

Salah satunya pelajaran matematika yang memang butuh penjelasan ekstra agar siswa dapat memahami konsep rumus untuk mencari jawaban dengan proses yang benar. Ketika sekolah dilakukan secara tatap muka, tidak semua siswa langsung memahami bagaimana cara mengerjakan soal matematika. 

Namun, guru dapat menjelaskan secara langsung dan dapat mendatangi anak tersebut ketika kesulitan. Akan tetapi ketika belajar jarak jauh, orang tua yang mendampingi anak dalam mengerjakan tugas tersebut tidak semuanya dapat menjelaskan dengan baik kepada sang anak. Mengapa?

 Karena setiap orang tua memiliki kesibukkan masing-masing dan memang bukan seorang pengajar. Terutama untuk mata pelajaran matematika yang dapat dibilang tidak semua orang suka. Selain itu, ketika anak belajar di rumah, ada saja gangguan yang dapat menarik perhatian sang anak dan menjadikan mereka tidak fokus. Hal ini menjadikan anak memiliki keterlambatan dalam memahami maksud pelajaran tersebut.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun