Mohon tunggu...
Yori Firanico T
Yori Firanico T Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Polkesyo

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Gerakan Ketahanan Makanan dalam Era Wabah Pandemi Covid-19

30 Oktober 2021   08:15 Diperbarui: 30 Oktober 2021   08:26 146
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gerakan Ketahanan Makanan dalam Era Wabah Pandemi Covid-19

 Wabah Covid-19 telah menyebabkan terganggunya aktivitas perekonomian pada seluruh lini usaha, salahnya sektor pertanian. Satu diantara sekian imbas yg wajib  diantisipasi herbi imbas Covid-19 merupakan ketersediaan kuliner buat semua rakyat. Gerakan Ketahanan Pangan (GKP) yg dikenalkan Kementerian Pertanian pada era virus corona kini   wajib  didukung sang seluruh pihak, Lebih khususnya para petani & penyuluh menjadi ujung tombak gerakan sektor pertanian.

           

Gamabar diambil dari Sumber

https://encrypted-tbn0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcTLkgJqHaXqGhd36RsWVJrgZPIQ304OuTP_ZA&usqp=CAU

  Syahrul Yasin Limpo Menteri Pertanian menyatakan Covid-19 telah melumpuhkan seluruh sektor kehidupan. Kegiatan perekonomian warga  perlahan mulai berhenti, layanan jasa sangat terhalangi, begitujuga sektor pertanian mendapat imbas yg relatif berat. Gangguan yg lebih berat lagi mampu dipandang dalam sistem distribusi & pemasaran.

 

            Sebagai upaya & tindakan nyata, Kementerian Pertanian melalui Badan Penyuluhan & Pengembangan SDM Pertanian  sudah mempersiapkan  4 metode tindakan upaya mencapai ketahanan kuliner. Yang pertama mempertinggi  produksi. Mengajak petani meningkatkan kecepatan penanaman padi dalam Musim Tanam 2020 menggunakan luas 6,dua juta ha, peluasan huma rawa Provinsi Kalimantan Tengah 164.599 ha, termasuk internal huma rawa 85.456 ha & eksternal huma pertanian 79.143 ha. Yang kedua, terversifikasi kuliner lokal. Kementerian pertanian akan berbagi versifikasi kuliner lokal berbasis kearifan lokal yg betitik penekanan dalam satu komoditas yg utama. Yang ketiga, memperkuat simpanan & sistem logistik kuliner menggunakan cara memperkuat simpanan beras pemerintah provinsi (CBPP), selanjutnya memperkuat simpanan beras pemerintah kabupaten/kota (CBPK). Yang keempat, berbagi pertanian modern, menggunakan cara melalui perkembangan smart farming, berbagi & memanfaatkan screen house bertujuan mempertinggi produksi komoditas hortikultura bila telah nir ekspresi dominan tanam, perkrmbangan bahan kuliner korporasi petani, & perbangan food estate buat menaikkan output kuliner utama (beras/jagung).

             Pada era pandemi Covid-19. Untuk jangka saat singkat rencana SOS atau emergency, misalnya menjaga stabilitas harga kuliner & menaikkan buffer stock. Agenda saat menengah dilakukan menggunakan melanjutkan padat karya dalam era  Covid-19, diversifikasi kuliner lokal, membantu persediaan kuliner dalam wilayah defisit, mengantisipasi kekeringan, mempertahankan produtifitas semangat kerja pertanian melalui donasi-donasi saprodi & alsintan, menaikkan family farming, menjaga & membantu kelancaran distribusi kuliner, peningkatan ekspor pertanian, mempertinggi Kostratani. Rencana sementara  rencana saat panjang (seterusnya), misalnya menaikkan produksi 8% setiap tahun & meminimalisir kekurangan output (losses) sebagai 6%. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun