Mohon tunggu...
Yordan Ilham Taftazani
Yordan Ilham Taftazani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Pendidikan Ekonomi UPI

Peminat Sejarah, Buku, dan Film

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Pendampingan Pembelajaran Daring dalam Kegiatan KKN-T di SDN Rongga

31 Juli 2021   13:00 Diperbarui: 31 Juli 2021   13:14 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dunia mendorong manusianya memodernkan diri.

Itulah kalimat yang pantas untuk menggambarkan dan merenungi kondisi yang terjadi dalam kehidupan umat manusia hampir 2 tahun ini, jangkitan pandemi covid-19.

Pagebluk covid-19 telah mengakibatkan banyak perubahan pada berbagai sektor kehidupan, salah satunya sektor pendidikan.

Selama kurang lebih 16 bulan, pandemi covid-19 telah “memaksa” semua pelaku pendidikan untuk beradaptasi dengan keadaan yang wujud, mulai dari sisi pelayanan sekolah hingga proses belajar mengajar perlu dilaksanakan secara screen to screen.

Di pertengahan tahun 2021 di mana kondisi pandemi covid-19 belum memperlihatkan kondisi yang memungkinkan untuk melaksanakan pembelajaran tatap muka, penulis yang merupakan mahasiswa tingkat 3 di Universitas Pendidikan Indonesia sudah memasuki masa untuk melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN). Pelaksanaan KKN yang biasanya mengharuskan mahasiswa untuk berkelompok dan datang ke desa-desa untuk memberikan pengabdian yang secara praktikal berguna bagi masyarakat, kini dilaksanakan secara individual dengan mekanisme dalam jaringan (daring).

Penulis memilih melaksanakan KKN di bidang pendidikan, di mana penulis diwajibkan untuk memberikan pendampingan bagi guru, orang tua siswa, dan siswa dalam melaksanakan pembelajaran daring. Penulis memilih SD Negeri Rongga yang berlokasi di Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat sebagai tempat melaksanakan pengabdian. Alasan penulis memilih SD Negeri Rongga dikarenakan jarak dari rumah penulis ke sekolah cukup dekat dan sekolah tersebut merupakan sekolah penulis dahulu semasa belajar di tingkat dasar.

SD Negeri Rongga merupakan sekolah dasar induk yang menjadi percontohan bagi lembaga pendidikan dasar lain di sekitarnya. Sarana dan prasarana yang tersedia dapat dikatakan layak dan mumpuni bagi menunjang pelaksanaan pembelajaran daring. Ketersediaan tenaga pendidik profesional dapat dikatakan baik dengan latar belakang pendidikan yang sesuai. Sehingga, jika dilihat dari ketersediaan fasilitas dan kualitas tenaga pendidik, SD Negeri Rongga tidak terlalu mengalami masalah yang cukup berarti dalam pelaksanaan pembelajaran daring.

Namun, lain halnya jika dilihat dari kondisi orang tua siswa dan siswa. Terdapat beberapa masalah yang penulis dapatkan selama memberikan pendampingan terhadap keduanya yang dapat menyebabkan pelaksanaan pembelajaran daring menjadi kurang optimal. Masalah tersebut diantaranya mulai dari motivasi belajar siswa yang naik turun, ketersediaan waktu orang tua dalam mendampingi anaknya ketika belajar, fasilitas yang kurang menunjang bagi beberapa siswa, hingga kemampuan orang tua dalam memberikan pendampingan belajar bagi anak-anak mereka.

Terkait permasalahan tersebut, penulis telah berupaya untuk memberikan beberapa solusi agar masalah tersebut dapat diatasi. Dalam hal motivasi, penulis dengan latar belakang pendidikan yang nantinya dipersiapkan untuk mengajar siswa SMA, tidak begitu paham dalam bagaimana cara memahami kondisi psikologis siswa SD. Penulis melakukan koordinasi dengan guru yang penulis dampingi untuk bisa mengatasi masalah tersebut, dimana penulis diarahkan untuk melakukan pendekatan personal pada setiap siswa yang nantinya dapat membangun kedekatan emosional antara penulis dan siswa. Sehingga, ajakan agar siswa semangat dalam belajar daring cukup mudah dilakukan ketika kedekatan emosional sudah dibangun.

Terkait masalah ketersediaan waktu orang tua, terutama bagi orang tua siswa yang bekerja, penulis memberikan kelonggaran waktu belajar bagi siswa dimana ketika orang tua mereka pulang, pembelajaran bisa dilakukan. Terkadang siswa diarahkan untuk belajar secara mandiri dimana nantinya penulis sendiri yang memberikan pendampingan belajar pada siswa tersebut.

Dalam hal masalah fasilitas penunjang belajar, penulis juga memberikan kelonggaran waktu belajar dan pengumpulan tugas siswa. Pihak sekolah juga memberikan bantuan fasilitas dan terkadang memfasilitasi siswa untuk belajar tatap muka terbatas bagi mereka yang tidak mempunyai perangkat penunjang pembelajaran daring.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun