Mohon tunggu...
Yopi Aris Widiyanto
Yopi Aris Widiyanto Mohon Tunggu... Guru - Pena Pendidikan

Pena Pendidikan adalah wadah bagi saya untuk memberitakan kegiatan disekitarnya, selain itu untuk mengerakkan budaya literasi dikalangan masyarakat

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Lalu Kesumajayadi, Sang Organisatoris Sejati

26 Maret 2020   08:31 Diperbarui: 26 Maret 2020   12:48 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Nama Lalu Kesumajayadi (LKJ) tidak asing bagi golongan Nasionalis di Nusa Tenggara Barat (NTB). Bagaimana tidak, pria kelahiran Taban Desa Segala Anyar, Kec. Pujut, Kab. Lombok Tengah menghabiskan karirnya di dunia organisasi.

LKJ mengenyam pendidikan SD, SMP dan SMA di Lombok Tengah. Dimasa duduk dibangku sekolah dia aktif di Pramuka dan Palang Merah Remaja (PMR).

Setelah lulus SMA, LKJ menuntut ilmu di Kota Mataram tepatnya di IKIP Mataram, dibangku kuliah  dia mengawali organisasinya di Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia, diorganisasi tersebut dia pernah menjabat sebagai Wakabid Kaderisasi DPC GMNI Mataram.

Dalam percaturan politik kampus, LKJ juga pernah mendirikan Partai Kampus dalam Pemilihan Presiden Mahasiswa IKIP Mataram.

Tak sampai disitu untuk mengabdikan kepada Kota kelahirannya, LKJ menjadi salah satu pendiri Organisasi Paguyuban, Gerakan Mahasiswa Pemuda Tatas Tuhu Tresna (GEMA TASTURA) Kab. Lombok Tengah.

Dibidang budayapun LKJ juga aktif di Gerakan Masyarakat Adat dan mendapatkan kepercayaan menjadi pengurus Nasional dengan jabatan Dewan Pemuda Adat Nusantara Regional Bali Nusa Tenggara (DePAn Reg Bali Nusra)

Saat ini LKJ juga masih memimpin Dewan Pimpinan Daerah Persatuan Alumni Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia Nusa Tenggara Barat (DPD PA GMNI NTB) dan Menjadi Ketua Dewan Pimpinan Daerah Gerakan Pemuda Marhaenis Nusa Tenggara Barat (DPD GPM NTB).

Dalam setiap kesempatan, LKJ selalu mengajak rekan-rekannya untuk terjun ke masyarakat, dekat dengan masyarakat terutama masyarakat miskin (Marhaen) sehingga tau apa keluh kesah mereka dan berjuang untuk mencari solusi memecahkan masalah mereka.

Menurutnya, banyak pelajaran yang bisa dipetik dari berorganisasi. Diantaranya, seorang yang berorganisasi tidak akan egois. Karena dalam organisasi tidak boleh memikirkan dirinya sendiri, tetapi juga harus memikirkan rekan dan anggotanya, lebihlanjut dia menjelaskan bahwa berorganisasi adalah bentuk nyata sebuah pengabdian dan memberikan manfaat sebanyak-banyaknya untuk masyarakat.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun