Mohon tunggu...
Yonvi Satria
Yonvi Satria Mohon Tunggu... Programmer - Mahasiswa Ilmu Komputer UINSU

Suka membahas seputar teknologi

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Peran ArtificiaI Intelligence dan Machine Learning dalam Mengatasi Covid-19

17 Agustus 2020   21:38 Diperbarui: 17 Agustus 2020   21:50 511
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Inovasi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Jcomp

Artificial Intelligence (selanjutnya disingkat AI) merupakan sebuah teknik yang ditambahkan ke dalam suatu sistem yang  digunakan untuk meniru kecerdasan makhluk hidup untuk menyelesaikan banyak hal. Sedangkan Machine Learning (selanjutnya disingkat ML) atau pembelajaran mesin merupakan bagian dari AI yang berfungsi untuk membantu tugas manusia dalam menyelesaikan masalah atau otomatisasi.

Covid-19 telah banyak menyebabkan kerugian bagi manusia. Namun banyak hal yang bisa dipelajari dari peristiwa pandemi ini. Di masa pandemi ini banyak riset yang telah dilakukan untuk mengatasi virus corona yang kian merebak. 

Salah satunya adalah riset yang dilakukan oleh Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) melalui sinergi kelembagaan bernama Task Force Riset dan Inovasi Teknologi untuk penanganan Covid-19 (TFRIC19), kini telah mengembangkan lima produk utama yang diantaranya berfokus pada sistem informasi dan aplikasi berbasis AI. Adapun alur kerjanya adalah sebagai berikut:

  1. Akuisisi data citra melalui platform data-mining.
  2. Anotasi oleh radiolog.
  3. Pengembangan model AI melalui supervised training.
  4. Validasi oleh radiolog/dokter dan penyempurnaan model.
  5. Deployment system di cloud.

Diharapkan model AI dengan pembelajaran mesin ini mampu mendeteksi dini pasien dengan validasi dari radiolog dan dokter guna menjadi landasan pengambilan keputusan dan kebijakan oleh pejabat yang berwenang. Model ini memakai dataset CT-Scan dari IEEE, Cornell University, dan Italia. Hasilnya, melalui model ini telah berhasil dilakukan segmentasi lapang paru. 

Dari segmentasi lapang paru ini, selanjutnya diperoleh segmentasi tampakkan radiologis yang berupa GGO (Ground Glass Opacity) dan Konsolidasi. Kedua tampakkan radiologis ini dipandang sebagai tampakkan yang sering muncul pada pasien Covid-19.  Kemudian dilakukan ekstraksi fitur berupa rasio luasan area, posisi, dan banyaknya sebaran GGO dan Konsolidasi, untuk selanjutnya diterapkan ke Algoritma Machine Learning untuk mendeteksi Covid-19 dari data CT-scan.

Untuk dapat menerima data CT-scan dan data X-ray serta data-data non-image dalam jumlah besar, telah dibangun platform data mining. Platform ini rencananya akan dihubungkan dengan RS online, yang merupakan pusat data rumah sakit nasional. Sistem pendukung pengambilan keputusan untuk deteksi Covid-19 sedang dalam proses pengembangan. Sistem ini menghasilkan rekomendasi yang dapat digunakan dokter dalam menegakkan diagnosis Covid-19, berdasarkan data-data citra dan data klinis lainnya.

Melihat data di atas, dapat disimpulkan betapa pentingnya pengaruh AI & ML dalam mendukung kehidupan manusia, dan terlebih disaat masa pandemi virus corona ini.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun