Mohon tunggu...
Yons Achmad
Yons Achmad Mohon Tunggu... Penulis - Pengamat Komunikasi

Yons Achmad.Kolumnis dan Pengamat komunikasi. CEO Komunikasyik.com.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Relevansi Ekonomi Berdikari Sukarno

28 Juni 2014   03:01 Diperbarui: 18 Juni 2015   08:30 134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1403874036882933698

Komunitas Bambu  adakan bedah buku berjudul “Ekonomi Berdikari Sukarno”.  Buku yang ditulis Amiruddin Al-Rahab itu mendapatkan apresiasi positif dari peserta yang mengikuti acara tersebut di Aula Freedom Institute, Jl Proklamasi 41, Menteng Jakarta (26/6) . Sementara, masukan dari penanggap buku, Peter Kasenda, penulis buku-buku tentang  Sukarno menambah antusias peserta.

“Ekonomi  berdikari Sukarno memberikan orientasi yang jelas ke mana arah ekonomi kita, Sukarno memberikan perhatian pada orientasi mengubah struktur ekonomi dunia, yaitu melepaskan diri dari cengkeraman penjajah” Begitu  papar penulis buku.  Lebih lanjut, Amiruddin menjelaskan bagaimana watak ekonomi berdikari Sukarno. Menurutnya, persoalan ekonomi tidak bisa dilepaskan dari peran negara dan salah satu orientasi ekonominya adalah modernisasi pertanian dan mendukung industri yang mendukung pertanian.

Gagasan tentang ekonomi berdikari ala Sukarno ini dicanangkan ketika masyarakat Indonesia masih berjumlah sekitar 70 juta penduduk.  Kondisi ekonomi masyarakat waktu itu masih tergantung pada konsumsi beras impor, sementara tenaga kerja Indonesia dihargai dengan sangat murah. Menjawab pertanyaan peserta tentang relevansi ekonomi berdikari saat ini, Peter Kasenda selaku penanggap buku menjawab “Saya kira, ide-ide Sukarno tentang ekonomi berdikari masih relevan, yang dibicarakan Sukarno tentang kondisi ekonomi saat itu ternyata saat ini masih terjadi, kita jadi bertanya ulang, tentu ada yang tidak beres dengan negara ini”.

Melanjutkan  pertanyaan tentang relevansi, Amiruddin menjelaskan “ Kalau kita bicarakan ide ekonomi berdikari hanya sebatas marhaen, itu ketinggalan bos, jaman sudah berubah, harus ada pembaruan terus menerus”. Menutup diskusi, dijelaskannya bahwa ekonomi berdikari  Sukarno sebagai gagasan  berkembang saat itu walau gagal terlaksana, diataranya disebabkan oleh anggaran yang tersedot karena konflik dan perang, produksi padi hancur, tidak ada modal untuk menggerakkan, sampai pada korupsi elit-elit daerah “Nah, kalau  kalau Sukarno sudah berhasil mengembangkan ekonomi berdikari yang secara jelas memberikan orientasi ekonomi, pertanyaanya, bagaimana orientasi ekonomi kita sekarang?” pungkasnya.  (Yons Achmad).

Foto: Dokumen Pribadi

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun