Mohon tunggu...
Yon Bayu
Yon Bayu Mohon Tunggu... Penulis - memaknai peristiwa dari sudut pandang berbeda | menolak kampanye kebencian atas nama agama

memaknai peristiwa dari sudut pandang berbeda | menolak kampanye kebencian atas nama agama

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Muhaimin, Kardus Durian dan Pilpres

1 November 2022   07:36 Diperbarui: 1 November 2022   07:49 324
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar | Foto: Kompas.com

Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri  tiba-tiba mengungkit kembali kasus korupsi di Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi yang kini telah berganti nama menjadi Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi.
Dalam perkara korupsi yang kemudian dikenal dengan istilah "kardus durian" nama Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar yang saat itu menjabat Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi, ikut terseret.  

"Perkara lama yang disebut kardus durian ini juga menjadi perhatian kita bersama," kata Firli, seperti dikutip dari Kompas.com, 27 Oktober 2022.

Kasus ini bermula ketika pada 25 Agustus 2011 lalu, KPK melakukan operasi tangkap tangan (OTT) terhadap 2 pejabat Kemenakertrans Sekretaris Direktorat Jenderal Pembinaan Pengembangan Kawasan Transmigrasi I Nyoman Suisnaya dan Kepala Bagian Perencanaan dan Evaluasi Program Kemnakertrans, Dadong Irbarelawan.

KPK juga menangkap kuasa direksi PT Alam Jaya Papua Dharmawati dengan barang bukti uang Rp 1,5 miliar yang dibungkus dalam kardus durian. Konon uang tersebut sebagai hadiah untuk Sang Menteri karena PT Alam Jaya Papua telah lolos sebagai kontraktor untuk menggarap proyek Kemenakertrans di Kabupaten Keerom, Teluk Wondama, Manokwari dan Mimika senilai Rp 73 miliar.

Dalam beberapa kesempatan Muhaimin telah membantah tudingan itu. Di sisi lain, sejumlah elemen masyarakat yang menamakan diri Aliansi Gerakan Amankan Muhaimin Iskandar (Agamis) juga terus mendesak KPK agar skandal kardus durian dituntaskan.

Bukan hanya dalam perkara kardus durian nama Muhaimin disebut. Wakil Ketua DPR itu juga pernah diperiksa KPK sebagai saksi untuk tersangka Hong Arta John Alfred dalam kasus suap proyek Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Ralyat. Usai diperiksa, Muhaimin membantah ada aliran dana suap ke petinggi PKB.

Pernyataan Ketua KPK menjadi menarik karena saat ini Muhaimin sedang gencar-gencarnya mengejar asa menjadi calon presiden (capres). PKB bahkan sudah menandatangani kerjasama politik dengan Partai Gerindra untuk Pilpres 2024.

Muhaimin juga rajin menggelar pertemuan dengan sejumlah elit partai lain seperti PKS dan PDIP. Meski telah ditetapkan sebagai capres PKB, namun dalam beberapa kesempatan Muhaimin justru mengungkap dirinya siap jika dipasang menjadi calon wakil presiden (cawapres).

Apakah statemen Firli Bahuri yang akan mengusut kembali skandal kardus durian bersisian, atau bahkan berkelindan dengan ambisi politik Muhaimin?

Kita menolak jika memang ada nuansa terselubung ke arah itu. Penegakan hukum harus terbebas dari kepentingan politik pihak mana pun.  Jika tangan KPK digunakan untuk kepentingan di luar penegakan hukum, maka rusaklah demokrasi yang sudah susah payah kita bangun bersama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun