Tetapi kita pun tidak bisa mengabaikan kemungkinan lain semisal Surya Paloh tengah berbagi tugas dengan Jokowi dan Megawati untuk "menghabisi" benteng pertahanan kelompok-kelompok yang mengusung politik agama, sekaligus kaum puritan yang disatukan oleh isu kriminalisasi terhadap Imam Besar FPI Habib Rizieq Shihab.
Selama ini ada anggapan mereka mendompleng Prabowo dan Anies. Jika Jokowi bisa merangkul keduanya, maka posisi kelompok pengusung politik agama dan kaum puritan semakin lemah karena kehilangan figur untuk mewakili suara mereka di pentas politik.
Meski anggapan tersebut tidak sepenuhnya tepat, dan hanya merupakan asumsi lawan politiknya dengan tujuan untuk mendiskreditkan, tetapi Jokowi memang harus melakukan hal itu untuk mewujudkan rekonsiliasi politik secara komprehensif. Bukan rahasia, jika di kubu Jokowi masih ada yang "mencurigai" Anies sebagai dampak kekalahan di Pilkada DKI 2017.
Terlebih Ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Rais sebelumnya juga sudah mengibarkan bendera putih. Amien bahkan telah "mendukung" Jokowi untuk menjalankan periode keduanya sehingga legitimasinya semakin kuat. Jangan lupa, Amien Rais memiliki power untuk "menggerakkan" kelompok puritan dan merecoki pemerintahan Jokowi dari dalam melalui PAN.
Terlepas apakah demikian itu atau ada agenda lain, kita berharap para elit tetap berpolitik secara santun, mengedepankan persatuan di atas segala perbedaan yang ada.
Jangan mudah memaki, menuduh pihak lain curang, hanya karena kalah dalam kontestasi politik. Jangan gampang menuduh pihak lain rasis demi membangkitkan militansi pendukungnya atas dasar kesamaan agama dan suku bangsa.
Salam @yb