Mohon tunggu...
Yon Bayu
Yon Bayu Mohon Tunggu... Penulis - memaknai peristiwa dari sudut pandang berbeda | menolak kampanye kebencian atas nama agama

memaknai peristiwa dari sudut pandang berbeda | menolak kampanye kebencian atas nama agama

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Artikel Utama

Mengapa Jokowi Tidak Menolak Tes Baca Al Quran?

6 Januari 2019   09:14 Diperbarui: 6 Januari 2019   13:46 1431
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jokowi-Ma'ruf. Foto: Twitter/@pramonoanung

Presiden Joko Widodo pernah meminta semua pihak agar memisahkan persoalan politik dengan agama. Alasannya karena rentan terhadap gesekan. Dipisah betul, sehingga rakyat tahu mana yang agama, mana yang politik, kata Jokowi saat meresmikan Tugu Titik Nol Peradaban Islam Nusantara di Kecamatan Barus, Tapanuli Tengah, Sumatera Utara, 24 Maret 2017.

Pernyataan Jokowi menuai protes kubu lawan, terutama partai politik  basis agama, termasuk Ketua Umum Partai Bulan Bintang Yusril Ihza Mahendra. Saat itu Yusril mengatakan negara berdasarkan falsafah Pancasila adalah kompromi dapat menyatukan antara pendukung Islam dan pendukung sekularisme. Jalan tengah bersifat kompromistis ini tidak perlu diutak-atik lagi dengan ajakan pemisahan politik dengan agama oleh Presiden Jokowi.

Namun kini, setelah Yusril menjadi lawyernya, Presiden Jokowi tampaknya mulai bersikap kendur terhadap pemisahan agama dengan politik. Salah satunya tercermin dari jawaban terkait tes baca Al Quran bagi calon presiden yang digagas Dewan Ikatan DAI Aceh. Calon petahana pada Pilpres 2019 ini menyerahkan hal itu kepada KPU. 

Artinya jika KPU menerima usulan tersebut, Jokowi- yang sering menjadi imam sholat, siap mengikuti tes baca Al Quran. Bahkan pendampingnya, calon Wakil Presiden Ma'ruf Amin tampak semangat menyambut gagasan tersebut.

Sementara kubu Prabowo Subianto -- Sandiaga Uno cenderung menolak. Sandiaga mengaku lebih antusias membahas ekonomi. Sedang Prabowo, dalam beberapa kesempatan pernah mengatakan dirinya bukan Muslim yang taat dan tidak berani menjadi imam sholat. Presiden PKS Sohibul Imam juga pernah mengatakan Prabowo bukan Muslim santri melainkan abangan.

Bagaimana dengan KPU? Meski menyebut bukan syarat pencalonan, namun KPU mempersilakan jika kontestan Pilpres 2019 mau hadir.

Apakah Jokowi akan hadir dan mengikuti tes baca Al Quran yang rencananya akan digelar di Masjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh, 15 Januari 2019 mendatang yang oleh panitia disebut bertujuan untuk mengakhiri polemik keislaman Jokowi-Ma'ruf Amin dan Prabowo-Sandiaga?

Belum ada kepastian. Tetapi menarik mencermati "perubahan" sikap politik Jokowi. Jika Jokowi menerima undangan tes baca Al Quran, maka sama saja mengamini masuknya agama ke dalam politik, sesuatu yang sebelumnya ditentang. 

Terlebih menurut Pramono Anung, Jokowi-Ma'ruf akan mengenakan berbaju koko warna putih lengkap dengan peci di surat suara Pilpres 2019. Padahal di Pilpres 2014, Jokowi mengenakan baju kotak-kotak tanpa memakai peci.

Padahal menurut Guru Besar Fisip Universitas Indonesia (UI) Arbi Sanit wacana tes baca Al Quran melawan Pancasila. Sebab Pancasila memiliki arti tidak membeda-bedakan agama. Tes baca Al Quran bertolak belakang dengan esensi Pancasila, tegas Arbi Sanit.

Kita meyakini jawaban Jokowi hanya untuk mencari "aman". Sebab selama ini dirinya selalu dipojokkan dengan isu agama. Tetapi kita tetap menyayangkan ketidaktegasan Jokowi menolak tes baca Al Quran. Jika tujuannya untuk mendapat simpati pemilih Muslim "garis keras", Jokowi tengah melakukan blunder besar. Waktu tiga bulan ke depan sebelum hari pencoblosan, tidak akan mampu mengubah sikap kelompok Islam puritan yang selama ini berseberangan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun