Mohon tunggu...
Yon Bayu
Yon Bayu Mohon Tunggu... Penulis - memaknai peristiwa dari sudut pandang berbeda | menolak kampanye kebencian atas nama agama

memaknai peristiwa dari sudut pandang berbeda | menolak kampanye kebencian atas nama agama

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Siapa yang Membuang "SBY" ke Selokan?

15 Desember 2018   13:30 Diperbarui: 15 Desember 2018   16:08 712
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jokowi dan SBY di Pekanbaru, Riau. Foto: detik.com

Presiden Joko Widodo dan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono sama-sama tengah berada di Pekanbaru, Riau. Kedatangan Presiden bersama Ibu Negara Iriana Jokowi mendapat sambutan meriah dan diberi gelar adat. Sementara baliho ucapan selamat datang kepada SBY justru dirusak orang tak dikenal.

SBY lantas menyamakan perusakan terhadap balihonya sebagai serangan kepada dirinya. Menurut Presiden ke-6 ini, ketika balihonya diinjak-injak, dirobek dan dibuang ke selokan, sama saja dengan menginjak-injak dan merobek dirinya. "Sama saja dengan membuang saya ke selokan," ujar SBY dengan wajah masam ketika melihat gambar dirinya dan lambang partainya tergeletak di selokan.

Di tempat lain, tepatnya di Gedung LAM Riau, Jokowi dan Iriana tersenyum bahagia. Prosesi penabalan gelar gelar adat Melayu Riau berlangsung meriah. Jokowi tampak gagah dalam balutan pakaian adat Teluk Belanga berwarna hitam lengkap dengan kain songket. Sementara Iriana mengenakan baju kurung tenun Melayu berwarna kuning.

Sebenarnya ini dua peristiwa berbeda dan tidak saling bertemali andai tidak ada pernyataan SBY yang menyiratkan perusak gambar dirinya merupakan simpatisan, atau bahkan mungkin, pendukung Jokowi. Kalimat "saya tidak sedang berkompetisi dengan Bapak Presiden Jokowi" sangat menohok.

Arah kalimatnya semakin jelas ketika SBY mengatakan 10 tahun di bawah kepemimpinannya masyarakat Riau sangat menghargai perbedaan pilihan politik, namun kenyataan yang ditemui hari ini sangat berbeda. SBY mempertanyakan apakah masyarakat Riau sudah berubah sejak dirinya tidak lagi menjadi presiden. Secara dramatis, SBY pun berujar dirinya sempat mengadu kepada Allah SWT terhadap apa yang terjadi.

Benarkan yang merusak dan membuang gambar SBY merupakan pendukung atau simpatisan Jokowi? Sangat mungkin. Sebab tebaran baliho bergambar SBY dan Partai Demokrat bisa "mengganggu" kedatangan Jokowi. Terlebih kedatangan Jokowi untuk menghormati prosesi adat yang sangat sakral.

Tetapi track record "jalan" politik SBY bisa saja mementahkan dugaan itu. Ada beberapa peristiwa yang oleh pihak lawan dituding sebagai bagian dari playing victim. Contoh paling baru adalah ketika SBY memutuskan bergabung dengan kubu Prabowo Subianto. Saat itu SBY mengatakan sudah setahun berusaha bergabung ke kubu Istana namun terhalang hubungan pribadinya dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri yang disebutnya belum ditakdirkan kembali normal. SBY menempatkan dirinya sebagai "korban" dari hubungan yang belum normal kembali tersebut.

Jika mendasarkan pada "kebiasaan" SBY tersebut, maka dalam kasus perusakan baliho, simpatisan dan bahkan pendukung SBY berada di posisi yang sama dengan simpatisan dan pendukung Jokowi. Pihak lain yang patut dicurigai adalah mereka yang ingin merusakan hubungan Jokowi dan SBY. Sebab bukan mustahil sebelumnya sudah ada agenda pertemuan keduanya di luar protokoler. Jika pertemuan itu terjadi, siapa yang dirugikan?

Salam @yb

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun