Mohon tunggu...
Yon Bayu
Yon Bayu Mohon Tunggu... Penulis - memaknai peristiwa dari sudut pandang berbeda | menolak kampanye kebencian atas nama agama

memaknai peristiwa dari sudut pandang berbeda | menolak kampanye kebencian atas nama agama

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Mengapa Anies Baswedan?

6 Desember 2018   12:29 Diperbarui: 6 Desember 2018   13:30 1213
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagi seorang politisi, kondisi seperti dipaparkan di atas adalah saat yang tepat untuk meraih momentum. Banyak tokoh publik yang tidak tahan godaan untuk meraih jabatan atau posisi politik yang lebih tinggi ketika dihadapkan pada situasi demikian.

Namun Anies ternyata tetap dengan pendiriannya untuk menuntaskan janji politik yang sudah ditebar saat kampanye Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta 2017. Anies teguh mengemban amanat yang diberikan masyarakat Jakarta dan juga para pemimpin politik yang telah memberikan kepercayaan. Anies pun berani menolak tawaran Prabowo untuk menjadi pendampingnya di Pilpres 2019.

Ada tiga momentum puncak yang menjadi bukti keteguhan hati seorang Anies Baswedan untuk menuntaskan amanat di Jakarta dan menolak menjadi peserta kontestasi Pilpres 2019.

Pertama, disampaikan secara langsung oleh Anies kepada masyarakat DKI ketika menemui massa dari Jaringan Rakyat Miskin Kota (JRMK) serta Serikat Becak Jakarta (Sebaja). Anies tegas mengatakan dirinya akan tetap amanah untuk melanjutkan kepemimpinan di Jakarta.

Kedua, ketika diminta Prabowo untuk menjadi cawapres. Anies tegas menolak. Menurut Prabowo dalam acara talkshow Rosi di Kompas TV, sebelum memilih Sandiaga Salahuddin Uno, dirinya terlebih dulu menawarkan posisi itu kepada Anies, namun ditolak dengan mengatakan, "Pak Bowo, saya kan sudah angkat sumpah lima tahun. Saya takut mengecewakan."

Ketiga, saat dilobi PKB dan PBNU. Anies mengatakan, ibarat sholat, dirinya makmun di shaf pertama yang tidak mungkin maju menggantikan imam selama sang imam belum menyatakan batal. Saat itu Anies mengetahui Prabowo telah memastikan maju sebagai capres sehingga jawabannya kepada PKB dan PBNU sebenarnya sudah sangat tegas jika dirinya menolak, namun menggunakan bahasa simbolik agar tidak ada pihak yang tersinggung.      

Sikap Anies sangat mengesankan di tengah manuver sejumlah politisi yang menghalalkan segala cara untuk meraih ambisinya. Anies berani tetap bertahan demi memenuhi janjinya; mengemban amanah.

Ini luar biasa. Sebagai mantan wartawan dan kini menjadi blogger yang selalu mengikuti dan menulis analisa politik, saya merasa terpanggil untuk memberikan apresiasi dan mencatatnya sebagai bagian dari sejarah politik tanah air.

Sikap Anies bisa menjadi contoh bagi pemimpin lainnya agar tidak mudah tergoda untuk pindah jabatan di saat masih punya utang janji kepada masyarakat. Minimal selesaikan dulu satu periode, sebelum melangkah ke jenjang politik yang lebih tinggi. Dengan demikian capaian kinerjanya bisa diukur. Jangan jadikan satu jabatan hanya sebagai batu loncatan karena di dalamnya ada amanah masyarakat.

Tentu buku ini tidak bisa memuaskan semua pihak. Terlebih di tengah situasi politik yang menempatkan masyarakat sebagai "komoditi" dan dipaksa harus memilih apakah berada di dalam perahu yang sama atau akan dilabeli sebagai lawan. Tidak ada ruang alternatif, tidak ada pilihan ketiga. Sungguh situasi yang mematikan nalar demokrasi.

Teriring harapan, buku ini bisa menambah kazanah dan jejak peristiwa yang dapat dijadikan sebagai pembelajaran atau sekedar sebagai pembanding atas peristiwa-peristiwa lain di masa lampau, saat ini maupun mendatang. 

Salam @yb

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun