Mohon tunggu...
Yon Bayu
Yon Bayu Mohon Tunggu... Penulis - memaknai peristiwa dari sudut pandang berbeda | menolak kampanye kebencian atas nama agama

memaknai peristiwa dari sudut pandang berbeda | menolak kampanye kebencian atas nama agama

Selanjutnya

Tutup

Analisis Artikel Utama

Jokowi Mulai Keteter Hadapi Manuver Amien Rais

7 Juni 2018   18:35 Diperbarui: 8 Juni 2018   12:12 5242
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Amien Rais. Foto: KOMPAS.com/Dany Permana

Ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Rais  menunjukkan kelasnya sebagai politisi ulung ketika berhasil "memaksa" Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Dewan Syuro Salim Segaf Al-Jufri terbang ke Mekah Arab Saudi untuk menemui Dewan Pembina Persudaraan Alumni (PA) 212 Habib Rizieq Shihab. 

Kubu Presiden Jokowi pun panik. Counter yang diproduksi Istana sangat kentara mengisyaratkan hal itu.

Misi besar yang diusung oposisi untuk mengganti Presiden Jokowi secara konstitusional pada gelaran Pilpres 2019, bukan dosa. Demikian juga retorika, campaign bertagar 2019GantiPresiden, hingga menggalang simpul-simpul kekuatan di luar lingkar Istana melalui lobi-lobi politik tingkat tinggi.

Dari pemahaman itu, maka tidak ada yang salah ketika Amien Rais "mengajak" Prabowo  dan pentolan PKS menemui Rizieq untuk membahas koalisi strategis menghadapi Pilpres 2019. Dari pertemuan itu- meski tokoh PKS tidak terlihat dalam foto-foto pertemuan yang dikirim ke media, lahirlah apa yang disebut Koalisi Keumatan yang akan ditopang oleh empat partai yakni Gerindra, PKS, PAN dan PBB.

Keberangkatan Prabowo dan Salim Segaf tidak serta-merta. Ada peristiwa pendahulu yang sulit dipisahkan dari manuver Amien Rais. Setelah memberondong Istana dengan isu-isu panas, Amien Rais berhasil "menguasai" PA 212. 

Perlahan namun pasti, PA 212 mulai dapat dikendalikan. Hal ini sebenarnya sudah tercium oleh Rizieq ketika Amien Rais menyerang pertemuan Tim 11 PA 212 dengan Presiden Jokowi di Istana Bogor.  

Reaksi frontal dari para ulama yang mengikuti pertemuan karena merasa ditelikung Istana setelah foto pertemuannya tersebar di media, diyakini Rizieq---melalui pengacaranya, Kapitra Ampera, akibat pengaruh Amien Rais. Padahal pertemuan merupakan bagian dari upaya Rizieq untuk bisa kembali ke tanah air tanpa ada proses hukum.    

Meski sempat membuat panas internal, namun tidak membuat Amien Rais terpental dari PA 212. Dengan cerdik digelarlah Rakornas untuk memilih calon presiden dan wakil presiden yang direkomendasikan PA 212. Nama Rizieq pun berada di urutan pertama sebagai capres pilihan PA 212. Sekilas tampak tidak ada campur tangan Amien Rais. Semua pihak yang mendukung PA 212 merasa senang karena Rizieq kembali ditempatkan secara terhormat.

Namun tidak demikian halnya dengan Prabowo dan kubu PKS. Rekomendasi PA 212 bisa mengacaukan rencana koalisi Gerindra-PKS. Sangat mungkin PA 212 akan mendukung calon lain karena nama yang direkomendasikan bukan hanya Prabowo. Terlebih Prabowo hanya ditempatkan di nomor dua, di bawah Rizieq.

Adanya campur tangan Amien Rais mulai terlihat ketika muncul ide untuk menyampaikan hasil rekomendasi kepada Rizieq. Amien tahu persis, Rizieq tidak mungkin mencalon diri- setidaknya untuk Pilpres 2019, karena masih disandera kasus hukum. Amien tidak akan membiarkan Jokowi terlalu cepat memberikan "ampunan" karena bisa mengacaukan skenarionya.

Prabowo dan PKS yang masih membutuhkan suara Rizieq untuk mendukung koalisi, menyambut baik tawaran Amien Rais untuk pergi menemui Rizieq dengan jaminan Prabowo tetap sebagai capres yang didukung PA 212. Meski PKS sempat membaca gelagat Amien Rais dan menghindari pertemuan secara terbuka, tetapi akhirnya menerima  skenario Amien Rais untuk mewujudkan koalisi yang didukung empat partai yakni Gerindra, PKS, PAN dan PBB. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun