Mohon tunggu...
Yon Bayu
Yon Bayu Mohon Tunggu... Penulis - memaknai peristiwa dari sudut pandang berbeda | menolak kampanye kebencian atas nama agama

memaknai peristiwa dari sudut pandang berbeda | menolak kampanye kebencian atas nama agama

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Tanpa PKB, Koalisi Keumatan Pincang

3 Juni 2018   22:10 Diperbarui: 8 Juni 2018   06:25 1475
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Amien Rais. Rizieq Shihab dan Prabowo Subianto. Foto: KOMPAS.com/ist

JK tidak lagi menjadi cawapres Jokowi, sementara Hasyim Muzadi yang pernah menjadi cawapres Megawati Soekarnoputri di Pilpres 2004, sudah meninggal dunia. Duet Khofifah Indar Parawansa -- Yahya Cholil Staquf yang baru dilantik menjadi anggota Dewan Pertimbangan Presiden, belum cukup mumpuni untuk "menggiring" kaum nahdliyin kala tokoh-tokoh NU lainnya mengarahkan keluar Istana.

Koalisi Keumatan jelas membutuhkan suara NU yang tidak dapat dijangkau dengan "fatwa" Habib Rizieq. Dengan kondisi seperti itu, tidak tepat manakala Koalisi Keumatan mengusung capres dan cawapres dari internal. Jika ingin mengalahkan Jokowi, suka atau tidak, setuju atau menolak, mereka harus mau mengorbankan posisi cawapres.

Jika karena faktor cawapres Koalisi Keumatan menemui jalan buntu, maka konstelasi politik kubu oposisi akan kembali ke titik nol. Situasi ini jelas sangat menguntungkan Demokrat karena tidak perlu modal besar untuk menggaet PAN dan PKB.

Salam @yb

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun