Mohon tunggu...
Yonathan Christanto
Yonathan Christanto Mohon Tunggu... Penulis - Karyawan Swasta

Moviegoer | Best in Specific Interest Kompasiana Awards 2019

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

"Sri Asih", 3 Tahun Penantian yang Berakhir Memuaskan

19 November 2022   11:40 Diperbarui: 20 November 2022   17:52 1599
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Film Sri Asih (Sumber: Imdb via www.kompas.com)

Pendekatan yang dilakukan Joko Anwar kepada Gundala yang lebih membumi dengan mengangkat isu sosial yang ada serta membuang jauh konsep alienisasi yang kerap dilakukan MCU dan DC misalnya untuk kemudian menggantikannya dengan unsur mistis dan cerita rakyat (untuk poin ini juga menjadi pondasi bagi kelanjutan film-film BCU) menurut saya adalah sesuatu yang brilian.

Gundala dalam kostum
Gundala dalam kostum "Mark 1" Sumber:cnnindonesia.com

Artinya jagoan lokal kita tak dipaksa untuk menjadi seperti yang dunia selama ini kenal, justru sebaliknya mengenalkan kepada dunia sebuah konsep superhero yang tak mereka kenal sebelumnya. Menarik bukan?

Tentu tak bisa mengatakan bahwa konsep jagoan lokal kita benar-benar ide asli. Karena pada versi komiknya pun pengaruh komik barat sangat terasa pada jagoan lokal kita semisal pada kekuatan yang dimiliki, desain jubah, hingga karakter-karakter penjahat supernya.

Dan bagi saya itu semacam superhero things yang memang wajar untuk dipertahankan. Hanya saja unsur-unsur pembentuk jati diri sang jagoan, motivasinya menjadi penyelamat rakyat, hingga yang terpenting kehadiran musuh utama yang lebih terasa "dekat" itulah yang harus lebih terasa "lokal banget". Dan BCU berhasil melakukannya.

Desain Gundala pada komik. Sumber: cnnindonesia.com
Desain Gundala pada komik. Sumber: cnnindonesia.com
Pada Sri Asih, pengalaman menyaksikan film jagoan lokal ini sangat terasa perkembangannya dibanding Gundala di tahun 2019 silam. 

Jika pada Gundala cerita dibuat dengan meninggalkan banyak ruang kosong untuk diisi film-film selanjutnya, maka pada Sri Asih hal ini diminimalisir.

Memang masih banyak hal yang belum terjawab, tapi secara keseluruhan film ini jauh lebih fokus dalam penceritaan kelahiran sang jagoan hingga kelahiran penjahat super yang nampaknya akan muncul di berbagai proyek BCU ke depannya. 

Pun bagaimana film ini menyisipkan berbagai simbol yang menjadi "easter egg" untuk kelanjutan jagat ini juga merupakan sesuatu yang brilian dan memantik rasa ingin tahu bagi fans garis keras maupun penonton awam.

Pun cerita dengan cita rasa yang lebih membumi layaknya Gundala tetap dipertahankan. Cerita titisan yang lekat dengan budaya lokal kita juga diteruskan pada film ini. Membuat sang jagoan tetap terasa dekat dengan kita dan relevan karena isu sosial yang diangkat sekaligus coba dilawan oleh sang jagoan merupakan problematika yang biasa kita temui di negeri ini.

Timesindonesia.com
Timesindonesia.com

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun