Mohon tunggu...
Yonathan Christanto
Yonathan Christanto Mohon Tunggu... Penulis - Karyawan Swasta

Moviegoer | Best in Specific Interest Kompasiana Awards 2019

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

"Squid Game", Ketika Permainan Tradisional Menjadi Ajang Bertahan Hidup

23 September 2021   09:15 Diperbarui: 23 September 2021   20:04 1188
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Serial "Squid Game" yang tayang sejak 17 September 2021 lalu terinspirasi dari permainan tradisional. Sumber: Netflix via Kompas.com

Denofgeek.com
Denofgeek.com

Satu hal yang masih membuat rasa penasaran adalah latar belakang sang villain dalam membuat atau mengadakan permainan bertahan hidup ini. Yang sampai di episode terakhir belum benar-benar terbuka rahasianya. Karena nampaknya memang segala pertanyaan yang ada baru akan terjawab di season selanjutnya kelak.

Hal menarik lainnya dari serial ini bahwasanya production designnya tidaklah main-main. Semua digarap serius khususnya pada arena permainan yang memang merupakan set asli yang dibangun, dengan beberapa sudutnya diperhalus menggunakan CGI. 

Di mana mereka berhasil membangun set yang kelihatannya begitu ceria dan berwarna khas anak-anak, namun di sisi lain juga terlihat misterius, aneh, dan terasa tidak nyaman.

Netflix.com
Netflix.com

Squid Game memang berhasil menyajikan suasana thriller bahkan sedikit unsur horor yang sangat efektif. Cipratan darah dan kengerian lainnya tak hanya sekadar muncul sebagai "aksesoris" namun juga menguatkan suasana tak nyaman di setiap sudut arena permainan tersebut. Bahwasanya tak ada tempat aman ketika peserta sudah memilih untuk lanjut bermain.

Bahkan di tengah-tengah adegan saling bunuh pun serial ini berhasil menyelipkan unsur drama yang tidak berlebihan namun berhasil mengingatkan akan status makhluk sosial yang kita miliki. 

Sekaligus membiarkan kita berimajinasi bagaimana jika kita ada di situasi tersebut. Apa yang harus kita lakukan jika kita melihat satu per satu manusia mati secara tragis? Dan bagaimana jika kita terpaksa harus membunuh seseorang yang kita percaya dan cintai demi bertahan hidup?

Di fase ini, mental health seseorang seakan diuji sangat amat dalam.

Ya, seperti permainan tarik tambang dan bermain gundu yang merupakan dua permainan yang menurut penulis terasa paling tidak nyaman di serial ini. Dan saya rasa masing-masing penonton punya "permainan favorit" di serial ini yang rasanya membuat tidak nyaman saat menyaksikannya.


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun