Mohon tunggu...
Yonathan Christanto
Yonathan Christanto Mohon Tunggu... Penulis - Karyawan Swasta

Moviegoer | Best in Specific Interest Kompasiana Awards 2019

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

"Army of The Dead", Aksi Pencurian di Tengah Kepungan Zombie yang Gila dan Brutal

24 Mei 2021   13:44 Diperbarui: 25 Mei 2021   22:01 1308
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

'It is by going down into the abyss where we recover the treasures of life. Where you stumble, there lies your treasure.' - Vanderohe (Army of the Dead)

Segar mungkin menjadi kata yang tepat untuk menggambarkan film ini ketika penulis menyaksikannya dua hari lalu. Sebuah film bertema zombie outbreak garapan Zack Snyder yang bisa dibilang berani keluar dari pakem yang selama ini kita kenal.

Army of The Dead tentu bukanlah film zombi pertama garapan Zack Snyder. Sebelumnya ia sudah pernah membuat ulang Dawn of The Dead di tahun 2004 yang juga dipuji penonton dan kritikus, sekaligus berhasil melambungkan namanya di kancah perfilman Internasional. Jadi bisa dibilang Snyder bukanlah "anak kemarin sore" dalam genre ini.

Setelah malang melintang di genre adaptasi komik melalui film 300, Watchmen, dan trilogi DCEU-nya, Army of The Dead yang diproduksi secara eksklusif oleh Netflix ini lantas seperti menjadi "tempat pulang" bagi Snyder setelah berbagai drama dan kekecewaan yang dirasakannya bersama Warner Bros. 

Zombi, aksi memikat, dan karakter badass, seakan menjadi penanda bahwa si sutradara visioner nan kontroversial ini berhasil mencurahkan lagi dengan sepenuh hati apa yang menjadi idealismenya selama ini.

Theverge.com
Theverge.com
Army of The Dead juga bisa dibilang sebagai film zombi eksperimental karena di dalamnya terdapat berbagai macam unsur yang dicampuradukkan,di mana selama ini ada di berbagai film bertema zombi yang sudah kita kenal. Untuk kemudian Snyder mengombinasikannya dengan tema heist atau perampokan, yang lantas menjadikannya cukup unik sebagai film bertema zombi.

Pembeda pertama jelas ada di sosok zombi itu sendiri. Di mana pada versi Snyder ini, para zombi itu terus berevolusi. Zombi di sini tidak hanya sekadar predator lapar dan "bodoh" yang kepalanya siap diledakkan kapanpun, juga bukanlah zombi yang takut dengan cahaya matahari.

nypost.com
nypost.com
Di sini para zombi bisa bergerak sangat cepat, mampu "berpikir" di kondisi tertentu, memiliki perasaan, bahkan bisa bereproduksi dan memiliki semacam kemampuan super untuk zombi yang memiliki sebutan Alpha. Sederhananya zombi di sini berperan layaknya sebuah spesies baru yang hadir di tengah-tengah komunitas manusia, bukan hanya sebagai parasit yang harus dihancurkan.

Bahkan ada banyak keuntungan dan manfaat yang juga bisa didapat dari para zombi tersebut,yang membuatnya memiliki "value" di kondisi tertentu. Terdengar nyeleneh memang, namun justru disitulah keunikannya.

Plotnya sendiri sebenarnya cukup sederhana. Di mana menceritakan sekelompok tentara bayaran yang dipimpin oleh Scott Ward (Dave Bautista), diharuskan masuk ke kota Las Vegas yang menjadi pusat karantina para zombi untuk melakukan perampokan uang dengan nominal terbesar yang pernah mereka terima. Berpacu dengan waktu karena kota tersebut akan dibom nuklir, merekapun harus mencari cara tercepat dan paling tepat agar misi berjalan mulus. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun