Mohon tunggu...
Yonathan Christanto
Yonathan Christanto Mohon Tunggu... Penulis - Karyawan Swasta

Moviegoer | Best in Specific Interest Kompasiana Awards 2019

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

"Sylvie's Love", Cerita Cinta dalam Kemasan Klasik yang Hangat dan Manis

1 Januari 2021   17:01 Diperbarui: 1 Januari 2021   21:00 1305
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pengorbanan menjadi jalan yang harus ditempuh, dengan harapan dan kesetiaan menjadi penopang yang kokoh dalam perjalanan cinta mereka sekaligus perjuangan dalam pencapaian mimpi masing-masing.

Kisah Cinta Klasik dengan Kemasan Menarik

Sumber: ew.com
Sumber: ew.com
'Life is too short to waste time doing things you don't absolutely love.' - Sylvie (Sylvie's Love)

Menyaksikan Sylvie's Love sejatinya mengingatkan kita akan film-film romantis Hollywood klasik era Diana Ross hingga Barbra Streisand. Menyajikan dialog kuat serta chemistry memikat antar aktor utamanya.

Begitu juga chemistry antara Tessa dan Nnamdi yang terasa sangat natural. Akting mereka membuat kita percaya bahwa keduanya saling mencintai baik dalam masa penuh kebahagiaan walaupun masa-masa sulit yang harus dilalui keduanya.

Plot film ini pun linear tanpa twist berlebihan dan konfliknya pun tak terasa dibuat-buat. Semuanya terasa natural bahkan relevan dengan kondisi sosial yang kita kenal. Yang mana kemudian dikemas secara menarik dalam gambaran kehidupan sosial masyarakat kulit hitam di New York City era 50'an, lengkap dengan berbagai stereotip yang menyertainya.

Percintaan beda kelas sosial yang diangkat dalam film ini mungkin bagi beberapa orang terasa basi. Namun entah mengapa hal tersebut tak jadi masalah dalam film ini. Justru hal tersebut memperkuat konflik utama yang kelak muncul menjelang akhir film.

Sumber: glamour.com
Sumber: glamour.com
Namun tak hanya itu, film ini juga dengan apik menangkap suasana Amerika klasik berkat production design yang memukau. Dari setting lokasi hingga wardrobe yang digunakan semuanya tampil sangat memukau. Ditambah dengan pemilihan tone warna serta efek grainy di sepanjang film, maka makin terasalah nuansa klasik yang memikat.

Apalagi kemudian film ini dipenuhi oleh komposisi musik klasik menarik arahan Fabrice Lecomte yang berhasil menghidupkan suasana musik Jazz Amerika era 50-60'an. Hangat dan terasa berkelas, tipikal musik yang langsung membuat kita ikut merasa masuk ke dalam suasana musim dingin Amerika.

Tentang Perjalanan Menggapai Mimpi

Sumber: indiewire.com
Sumber: indiewire.com
'It is not in the stars to hold our destiny but in ourselves.' - Robert (Sylvie's Love)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun