Mohon tunggu...
Yonathan Christanto
Yonathan Christanto Mohon Tunggu... Penulis - Karyawan Swasta

Moviegoer | Best in Specific Interest Kompasiana Awards 2019

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

"Homecoming", Mengungkap Misteri Besar yang Mengusik Hati Nurani

17 Mei 2020   16:45 Diperbarui: 17 Mei 2020   21:09 585
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Julia Roberts dalam Homecoming (Sumber: HollywoodReporter.com)

Sumber: vox.com
Sumber: vox.com
Pembatasan kunjungan bagi mereka bahkan termasuk keluarganya sekalipun serta fasilitas yang sangat tertutup dan dijaga ketat, lantas semakin menambah kesan misterius yang muncul di tempat tersebut.

Tahu ada sesuatu yang salah di tempat tersebut, Heidi pun lantas mencari tahu kebenarannya. Ia pun bertekad untuk mengungkap misteri dan menolong siapapun yang menjadi korban di tempat tersebut. Terutama Walter Cruz yang ia tahu menjadi semacam kelinci percobaan di tempat tersebut.

Hati nuraninya pun bergejolak antara harus patuh pada peraturan perusahaannya atau mengikuti kata hatinya yang ia tahu akan sangat beresiko bahkan bagi dirinya sendiri.

Lantas, apa sebenarnya tujuan daripada fasilitas Homecoming tersebut? Siapa dalang dari semua ini?

Serial Misteri dengan Tone Klasik yang Unik

Sumber: variety.com
Sumber: variety.com
Seperti halnya serial original milik Amazon Prime berjudul Modern Love (baca di sini), Homecoming sejatinya juga diangkat berdasarkan podcast berjudul sama karangan Eli Horowitz dan Micah Bloomberg yang cukup populer di negeri paman Sam. 

Keduanya sama-sama digemari karena berhasil mengemas tiap kisahnya dalam rangkaian storytelling yang menarik pendengar.

Modern Love dengan kisah-kisah romantis yang menyejukkan hati, sementara Homecoming dengan kisah misteri yang membuat penasaran.

Sejak episode pertamanya, serial Homecoming garapan Sam Esmail ini memang langsung menunjukkan jati dirinya sebagai serial drama yang bukan 'kaleng-kaleng'. Dengan tone yang warm yang dipilihnya, semakin menegaskan bahwa serial ini bakal menyajikan sesuatu yang kelam dan tidak nyaman.

Ditambah dengan pergerakan kamera dari Tod Campbell yang cenderung sering menampilkan posisi steady shot untuk kemudian bergerak sangat amat lambat demi fokus pada kondisi penuh dialog, maka semakin terasa lah suasana intimidatif yang coba dihadirkan serial ini. 

Karena dengan teknik kamera seperti itu, penonton seakan dipaksa untuk mengikuti dinamika konflik secara perlahan sambil menerka-nerka ada misteri apa di balik itu semua.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun