Mohon tunggu...
Yonathan Christanto
Yonathan Christanto Mohon Tunggu... Penulis - Karyawan Swasta

Moviegoer | Best in Specific Interest Kompasiana Awards 2019

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

"Miss Americana", tentang Karier, Musik, dan Cerita Kehidupan Taylor Swift yang Menggugah

19 Februari 2020   12:35 Diperbarui: 19 Februari 2020   16:01 978
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Miss Americana | sumber: Netflix.com

Sumber: reddit.com
Sumber: reddit.com
Sebuah cerita yang relevan dan relate dengan pendengarnya, tentu bisa menginspirasi banyak orang. Dan hal tersebut dibuktikan Taylor melalui karya-karyanya yang membaik dari tahun ke tahun dan memunculkan fans loyal yang jumlahnya sangat banyak di seluruh dunia.

Kerja kerasnya yang bahkan juga ditampilkan lewat footage pada saat dirinya di studio juga semakin kuat dalam menyampaikan pesan bahwa apa yang dilakukan Taylor selama ini adalah murni kerja kerasnya dan bukan sekadar 'privilege' atas kecantikannya yang membuat kagum banyak orang.

"There's always some standard of beauty that you're not meeting. Because if you're thin enough, then you don't have that ass that everybody wants, but if you have enough weight on you to have an ass, then your stomach isn't flat enough. It's all just f***ing impossible."

Layaknya kita yang terkadang tidak tahan dengan celotehan orang di sekitar atau hujatan netizen terhadap penampilan kita, Taylor Swift pun demikian. Dirinya yang terobsesi untuk tampil sempurna lantas pernah menempatkannya pada kondisi kehidupan yang tidak sehat dan mengalami "eating disorder".

Sumber: glamour.com
Sumber: glamour.com
Namun kini Taylor paham bahwa tidak mungkin seseorang mendapatkan kesempurnaan itu. Kini Taylor memilih untuk menerima dirinya apa adanya dan tidak lagi menempatkannya pada kondisi yang tidak sehat dan membahayakan itu.

Taylor jelas mengirimkan pesan kuat kepada semua orang untuk mencintai diri sendiri dan tidak memaksakan sesuatu di luar porsinya. Self acceptance jelas diperlukan sebelum menjalani kehidupan pada level selanjutnya.

"When you're living for the approval of strangers, and that is where you derive all of your joy and fulfillment, one bad thing can cause everything to crumble"

Kembali ke momen VMA Awards 2009, tentu beberapa dari kita ingat bahwa Kanye West memperlakukan Taylor Swift dengan kata-kata yang tidak pantas terkait penghargaan yang diterimanya. Sekejap suasana menyenangkan menjadi kikuk dan semua orang meneriakkan "boo" terhadap kejadian tersebut.

Insiden Kanye dan Taylor |sumber: rollingstone.com
Insiden Kanye dan Taylor |sumber: rollingstone.com
Taylor yang dari kecil memimpikan dirinya menjadi orang baik dan orang-orang kemudian memuji prestasi dan keberhasilannya, lantas menjadi depresi pasca kejadian tersebut. "Boo" yang memang ditujukan penonton untuk perlakuan Kanye West, lantas diterima Taylor sebagai ungkapan buruk untuk dirinya.

Perlakuan Kanye kepada Taylor di atas panggung tersebut tentu menjadi contoh toxic masculinity yang tak bisa menerima keberhasilan seorang wanita muda. Dan nyatanya hal tersebut memang masih kerap terjadi di belahan dunia manapun, pada jenis pekerjaan apapun.

"I want to wear pink and tell you how I feel about politics. And I don't think that those things have to cancel each other out"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun