Mohon tunggu...
Yonathan Christanto
Yonathan Christanto Mohon Tunggu... Penulis - Karyawan Swasta

Moviegoer | Best in Specific Interest Kompasiana Awards 2019

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Bioskop yang Tak Akan Mati Melawan Gempuran Konten Streaming

29 Oktober 2019   10:19 Diperbarui: 31 Oktober 2019   03:27 726
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar olahan pribadi menggunakan aplikasi edit gambar

Hanya saja berbeda dengan serial streaming yang memang dikenal banyak yang berkualitas, stereotip yang mengatakan bahwa film eksklusif di platform streaming adalah film "tolakan" bioskop sejatinya juga masih cukup tinggi. 

Tak salah memang, karena film-film seperti Mowgli, Annihilation dan The Cloverfield Paradox adalah beberapa contoh film-film yang sejatinya akan dirilis di bioskop namun kemudian berpindah haluan dengan langsung menayangkannya via Netflix karena diprediksi tidak akan mengeruk banyak penonton apabila ditayangkan di bioskop terkait materi yang dibawanya.

Untuk itulah, bioskop masih dianggap sebagai tolok ukur terkait menarik tidaknya sebuah film, meskipun Netflix, Prime Video dan layanan sejenis lainnya rutin memproduksi konten film original mereka. 

Tak heran jika kemudian film baru yang muncul di bioskop lah yang lebih dulu ditonton oleh para penikmat film, sebelum kemudian pulang dan menyaksikan film baru yang rilis di platform streaming andalannya.

3.Tempat Bertemunya Hobi dan Gaya Hidup

Ilustrasi bioskop | sumber: nst.com.my
Ilustrasi bioskop | sumber: nst.com.my
Satu hal yang membuat bioskop terus menjadi tempat favorit banyak orang adalah karena bioskop sendiri memfasilitasi hobi dan gaya hidup di dalam satu tempat.

Bagi para penikmat film garis keras, bioskop jelas merupakan tempat favorit untuk melampiaskan hobi nonton mereka. Sementara bagi para penikmat film dengan tipe kasual, bioskop juga bisa menjadi tempat bersosialisasi dengan teman atau mungkin hanya sekadar meeting point sebelum melanjutkan aktifitas lainnya.

Kumpul dengan sahabat lama, kumpul arisan ataupun sekadar mengajak gebetan kencan biasanya sering dimulai dari ajakan nonton di bioskop. Karena tak bisa dipungkiri, mengawali pertemuan dengan menyaksikan tayangan film di bioskop bisa mencairkan suasana yang sebelumnya kaku. Bahan obrolan pun akan lebih banyak dan tentunya sangat cair, berkat bahasan yang tercipta seselesainya menyaksikan sebuah film.

4.Menonton dengan Pengalaman

Ilustrasi bioskop 4D | sumber: y-oman.com
Ilustrasi bioskop 4D | sumber: y-oman.com
Saat ini kegiatan menonton film di bioskop tak terbatas dengan hanya duduk dan makan popcorn. Seperti sensasi minum kopi yang berbeda pada coffee shop yang di desain unik misalnya, bioskop pun demikian. Ada pengalaman yang saat ini juga dijual oleh penyedia jaringan bioskop, selain film itu sendiri.

Menyaksikan film pada layar lebih besar yang mensupport teknologi IMAX, menyaksikan film pada instalasi kursi studio yang lebih mewah dan nyaman, menyaksikan film dengan teknologi 4D yang tak hanya bisa menggoyangkan kursi namun juga memberikan cipratan air dan bau-bauan tertentu seiring dengan adegan tertentu di sebuah film, hingga menyaksikan film dengan layar bioskop yang terbagi tiga di kanan dan kiri, kini menjadi pilihan alternatif yang menarik bagi para penonton.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun