Mohon tunggu...
Yonathan Christanto
Yonathan Christanto Mohon Tunggu... Penulis - Karyawan Swasta

Moviegoer | Best in Specific Interest Kompasiana Awards 2019

Selanjutnya

Tutup

Gadget Artikel Utama

Menjajal Goplay, Penantang Baru dalam Perang Layanan Streaming

2 Oktober 2019   12:58 Diperbarui: 2 Oktober 2019   16:58 1994
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi aplikasi GoPlay (KOMPAS.com/Bill Clinten)

Tepat seminggu setelah event peluncuran resminya di tanggal 26 September 2019, Goplay pada akhirnya mulai berani menyapa para pengguna layanan streaming di Indonesia tanpa harus malu-malu seperti sebelumnya. 

Ya, sebelumnya Goplay hanya bisa diakses secara terbatas, dengan beberapa akun perfilman, selebtwit dan beberapa user random yang terpilih untuk mengikuti uji coba selama beberapa waktu.

Layanan streaming milik perusahaan yang terkenal dengan sebutan Super App-nya, Gojek, menjadi bukti bahwa usaha Gojek untuk masuk ke ranah entertainment memang tidak main-main.

Ilustrasi penggunaan Goplay (sumber: gizmologi.id)
Ilustrasi penggunaan Goplay (sumber: gizmologi.id)
Selain Gotix yang telah menjadi salah satu kanal favorit banyak orang untuk pembelian tiket bioskop, Goplay juga diharapkan menjadi pendamping ideal bagi penggunanya dalam memberikan pengalaman menonton yang mengasyikkan secara mudah. 

Ya, cukup akses dari smartphone, kemudian tekan play, streaming dan film pun dengan segera bisa dinikmati.

Namun, masuk ke ranah streaming service untuk kategori film dan serial membuat Goplay harus berhadapan langsung dengan berbagai raksasa movie streaming seperti Netflix, Prime Video bahkan Hooq, Iflix dan Viu yang bisa dibilang menjadi raja di Asia Tenggara.

Lantas, apakah Goplay bisa melawan para seniornya? Apakah worth aplikasinya untuk diunduh?.

Berikut poin-poin yang saya jabarkan pasca mencobanya selama 3 hari ini. Semoga bisa menjawab rasa penasaran Anda dan membantu memutuskan untuk berlangganan atau tidak.

UI yang Simple dan Ringan

Tampilan UI Goplay (kumparan.com)
Tampilan UI Goplay (kumparan.com)
UI atau User Interface memang menjadi hal penting dalam sebuah aplikasi. Tak terkecuali aplikasi streaming film. Dan Goplay nyatanya mampu memberikan pengalaman berselancar di katalog filmnya dengan cukup nyaman.

UI nya sederhana sehingga terasa ringan digunakan. Hanya ada dashboard Home untuk kembali ke halaman muka, search untuk mencari film, download untuk menampilkan list film yang diunduh untuk disaksikan secara offline dan my account untuk pengaturan aplikasi yang dibutuhkan oleh pengguna.

Pun ukuran aplikasinya tidak terlalu memakan storage, yaitu hanya sekitar 45 MB. Tentunya akan bertambah jika kita mengunduh film.

Namun sayang, tidak ditemukan pilihan untuk split user seperti Netflix. Pun layanan parental lock atau Kids Mode juga tidak ada. Jadi, harus berhati-hati jika nantinya aplikasi ini diakses anak-anak dan digunakan untuk menyaksikan tayangan yang tidak sesuai usianya.

Kualitas Sound dan Gambar yang Jernih

Wiro Sableng di Goplay (campusnesia.co.id)
Wiro Sableng di Goplay (campusnesia.co.id)
Kualitas audio dan video jelas menjadi faktor kunci dalam sebuah aplikasi streaming film. Karena 2 hal tersebut yang nantinya akan menentukan kenyamanan dalam menikmati konten film atau serial yang disediakan.

Dan Goplay mampu mengakomodir hal tersebut, sehingga pengalaman menonton bisa dinikmati secara maksimal meskipun dalam kecepatan internet yang biasa saja. Maka menikmati detail tampilan makanan dalam film Aruna dan Lidahnya atau special effect yang memukau dalam Wiro Sableng, tentu bukanlah menjadi halangan.

Pun sound-nya juga cukup oke, karena baik setiap dialog atau sound effect yang menyertainya, mampu tertangkap dengan baik. Pun akan semakin baik jika kita mendengarkan melalui headset.

Aksesibilitas dan Konektivitas Terbatas

Sumber: coconuts.co
Sumber: coconuts.co
Nah, berbicara tentang aksesibilitas, agak disayangkan karena Goplay baru menyediakan aplikasinya untuk perangkat smartphone saja. Bahkan saat ini pun kabarnya aplikasi ini baru tersedia dalam perangkat android, sementara untuk iOS segera menyusul.

Pun subtitle tersedia dengan font kuning dan highlight hitam yang tentunya memudahkan kita untuk membaca. Meskipun nampaknya ukuran hurufnya agak terlalu besar. Subtitle sayangnya tak tersedia pada film Indonesia, sehingga untuk teman tuli yang ingin menonton film Indonesia di Goplay pasti akan kesulitan.

Kembali cukup disayangkan ketika aplikasi ini ternyata belum mendapatkan dukungan ke google chromecast. Seperti diketahui, google chromecast adalah sebuah dongle yang memungkinkan kita untuk menikmati ragam aplikasi yang mendukung konektivitas tersebut ke layar televisi. Ya, sederhananya memungkinkan untuk mirroring tampilan layar smartphone ke televisi. 

Namun bedanya chromecast memungkinkan kita untuk multitasking di smartphone tanpa mengganggu jalannya video, audio atau gambar yang ditampilkan di layar televisi.

Contoh tampilan Hooq yang dicasting ke TV menggunakan Chromecast (dok.pribadi)
Contoh tampilan Hooq yang dicasting ke TV menggunakan Chromecast (dok.pribadi)
Padahal baik Netflix, Prime Video, Hooq bahkan Iflix sudah menyediakan dukungan ini. Karena adanya opsi ini memungkinkan kita untuk menikmati konten ini secara lebih santai di layar televisi, sembari bersantai di sofa atau rebahan di kasur kamar misalnya.

Sementara akses di smartphone bisa digunakan kala kita sedang berada di luar rumah ataupun dalam perjalanan ke kantor.

Entah karena ini aplikasi baru ataupun memang bug yang belum terlacak oleh programmernya, nyatanya aplikasi ini masih sering log out dengan sendirinya. Tidak running on background seperti halnya Netflix atau platform streaming lain.

Selalu berkali-kali logout dan kembali ke menu login (dok.pribadi)
Selalu berkali-kali logout dan kembali ke menu login (dok.pribadi)
Tentunya hal ini sangat mengganggu apalagi kemudian ditambah dengan keharusan menginput ulang kode verifikasi yang dikirimkan melalui SMS. Sangat amat tidak nyaman dan mengganggu, terlebih jika jaringan komunikasi sedang terganggu yang kemudian menyebabkan kode verifikasi terlambat sampai di user.

Dengan beberapa poin tersebut, praktis Goplay tertinggal di belakang untuk masalah aksesibilitas dan konektivitas.

Konten yang Seadanya

Tampilan Konten Goplay (gojek.com)
Tampilan Konten Goplay (gojek.com)

Jika Joko Anwar mengatakan skenario adalah tulang punggung dalam sebuah film, maka saya pribadi mengatakan bahwa konten adalah tulang punggung dari sebuah platform streaming.

Hal-hal teknis yang negatif bisa dikesampingkan jika kemudian kontennya begitu menarik dan menggiurkan. Namun hal-hal teknis yang bersifat positif juga akan begitu mudah dilupakan jika konten yang ditawarkan kemudian tak memiliki diferensiasi apapun bahkan cenderung biasa saja.

Dan jujur, Goplay masuk ke dalam kategori konten yang biasa saja. Setidaknya sampai saat ini.

Untuk konten Goplay Original sendiri memang cukup menarik karena ada deretan film berkualitas semisal Wiro Sableng, Aruna dan Lidahnya, Kulari ke Pantai dan Buffalo Boys. Sementara serial dan variety show nya ada Filosofi Kopi the Series, Namanya Juga Mertua dan Kata Bocah The Show yang merupakan talkshow ramah anak.

Namun ya itu saja, sementara konten film sisanya hampir sama dengan platform streaming lain, yang nampaknya memang menjadi default content untuk layanan streaming di Indonesia. What's Wrong with Secretary Kim, Hangout, Keramat dan Virgin, tentu merupakan judul yang familiar didengar bukan?

Perhitungan kasar saya, nampaknya hanya sekitar 100-an konten bahkan bisa kurang, yang saat ini baru tersedia di Goplay. Tentu angka ini kalah jauh dengan para pesaingnya.

Harga yang Cukup Menguras Kantong
Nah, harga menjadi poin terakhir yang dibahas. Setelah tentunya pembaca sudah lebih dulu mendapatkan gambaran seputar kualitas aplikasi dan konten yang bisa diakses.

Tampilan menu pembayaran via Go-bills (dok.pribadi)
Tampilan menu pembayaran via Go-bills (dok.pribadi)
Jujur, Goplay termasuk mahal karena menawarkan harga berlangganan sebesar Rp 89.000,-. Memang saat ini pengguna baru diberikan diskon sebesar Rp 40.000,- dengan kode promo GOPLAYNOW, yang pembayarannya sendiri melalui fitur Go-bills di aplikasi Gojek. Namun, harga Rp 49.000,- yang menjadi angka akhir tagihannya juga masih cukup mahal untuk ukuran konten yang masih sangat-sangat terbatas ini.

Fitur trial pun sayangnya tidak disediakan bagi para user yang ingin mencoba dulu sebelum memutuskan berlangganan layanan ini. Padahal baik Netflix ataupun Prime yang merupakan raksasa streaming, masih menyediakan fitur uji coba ini. Prime memberikan uji coba selama 7 hari, sementara Netflix lebih royal yaitu selama 1 bulan.

Sebuah Layanan yang Menjanjikan

Peluncuran Goplay (beritagar.id)
Peluncuran Goplay (beritagar.id)

GoPlay diluncurkan sebagai solusi agar film berkualitas Indonesia jauh lebih mudah diakses," ujar Co-Founder GoJek, Kevin Aluwi di panggung peluncuran di Kantor Gojek di kawasan Blok M, Jakarta, Kamis (26/9/2019). - Kompas.com

Sebagai layanan yang memiliki visi untuk memberikan rumah bagi para filmmaker dan konten kreator lokal, tak bisa dipungkiri Goplay memang cukup menjanjikan. Karena alih-alih melengkapinya dengan konten global semisal film dan serial Hollywood, film dan serial Indonesia lebih diutamakan.

Ke depan, film berkualitas seperti 27 Steps of May bahkan rumornya Kucumbu Tubuh Indahku juga akan menjadi bagian dari batalion diferensiasi, yang membuat Goplay bakal berbeda dengan layanan lain.

Ditambah 3 serial hasil kerjasama dengan  sineas lokal semisal Nia Dinata lewat Gossip Girl Indonesia, Salman Aristo dan Gina S. Noer dalam Saiyo Sakato serta Shanti Harmayn dan Tanya Yuson dalam The Tunnel, tentu semakin menambah faktor kunci yang bakal membedakan layanan ini dengan lainnya.

Penutup
Goplay pada dasarnya cukup menjanjikan karena akan berfokus pada penyediaan konten film, serial atau dokumenter karya anak bangsa. Dimana hal ini berarti juga membuka kesempatan seluas-luasnya bagi para filmmaker dan konten kreator yang ingin mendistribusikan film mereka ke dalam satu ekosistem khusus.

Tirto.id
Tirto.id
Pun sebenarnya cocok bagi pengguna yang memang baru pertama kali mencoba layanan streaming. Namun entah bagaimana strategi marketing yang digunakan, absennya layanan uji coba dan langsung "ditodong" dengan harga berlangganan yang lumayan mahal, jelas akan membuat kabur calon pelanggan potensial. Sederhananya, belum lihat barangnya kok sudah disuruh bayar.

Head to head dengan Iflix dan Hooq pun nampaknya tidak cocok, karena 2 layanan tersebut jauh lebih murah dengan pilihan konten lokal yang tak kalah menarik. Sementara harga berlangganannya sendiri lebih cocok disandingkan dengan layanan streaming impor semisal Netflix ataupun Prime Video, yang sayangnya Goplay juga kalah. 

Tampilan Netflix (news.theceomagazine.com)
Tampilan Netflix (news.theceomagazine.com)
Karena secara konten kedua layanan tersebut jelas jauh lebih padat. Praktis, Goplay terapung di tengah-tengah pasar streaming yang dibentuknya sendiri.

Namun, jika berbicara worth atau tidaknya berlangganan layanan Goplay untuk saat ini, tentu keputusan ada di masing-masing pembaca. Bagi saya pribadi yang sudah berlangganan dan mencoba aplikasi ini jelas menyarankan untuk jangan dulu terburu-buru men-subscribe layanan ini.

Karena selain isi yang tidak sebanding dengan banderol harga yang cukup mahal, konten originalsnya pun masih sangat sedikit. Sementara ketersediaan konten lokal lainnya juga sama jika anda sebelumnya sudah berlangganan layanan streaming lain semisal Hooq, iFlix bahkan Netflix.

Tapi kalau ingin coba-coba silakan saja. Mumpung ada promo potongan harga. Lumayan bisa pakai K-Rewards untuk nonton ulang si pendekar kapak sakti naga geni, aksi Ario Bayu jadi koboi Jawa atau menyaksikan dokumenter dari grup musik kelompok penerbang Roket, heuheu.

Selamat datang Goplay! Salam Kompasiana.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun