Mohon tunggu...
Yonathan Christanto
Yonathan Christanto Mohon Tunggu... Penulis - Karyawan Swasta

Moviegoer | Best in Specific Interest Kompasiana Awards 2019

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

Pentingnya Program "Rewatching The Classics" di Bioskop Nasional

12 Agustus 2019   17:05 Diperbarui: 17 Agustus 2019   11:53 174
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi. Sumber: newyorker.com

Jika melihat industri bioskop nasional saat ini, rasanya tentu saja seperti mimpi. Dilansir dari laman twitter @bicaraboxoffice, sekitar 51 juta penonton selama tahun 2018 dan sekitar 29 juta penonton hingga Juli 2019 khusus untuk film Indonesia saja, tentu merupakan sebuah pencapaian angka penonton yang luar biasa.

Tentunya angka tersebut belum dihitung dengan total penonton film impor yang pastinya akan menghasilkan angka penonton nasional yang lebih besar lagi. Padahal jika kita melihat beberapa tahun kebelakang, Indonesia sempat mengalami krisis film nasional yang ditandai dengan maraknya film horor dan komedi dengan kualitas (maaf) sampah.

Industri film Nasional saat ini tentu saja sedang menggeliat dari mulai hulu hingga ke hilir. Produksi film semakin berkualitas, pun ketatnya persaingan antar jaringan bioskop semakin membuat bioskop berbenah dan berlomba-lomba menyajikan fasilitas terbaiknya.

Tak lupa, deretan film eksklusif yang ditayangkan di jaringan bioskop tertentu pun menjadi semacam diferensiasi tambahan antar bioskop yang tentunya semakin memberikan alternatif tontonan berkualitas bagi para penikmat film.

Namun di balik ragam jualan film dan fasilitas menarik dari pihak bioskop, sejatinya masih ada satu hal yang terasa kurang atau mungkin justru terlupakan. Yaitu tentang minimnya penayangan kembali film-film lawas legendaris dalam program menonton kembali film klasik atau "rewatching the classics" di jaringan bioskop nasional saat ini.

Sumber: Cgv.id
Sumber: Cgv.id
Di awal 2018 lalu sebenarnya pernah ada program Vintage Film Festival yang diselenggarakan di bioskop CGV. Namun sekali lagi, itu hanyalah program festival dengan jangka waktu tertentu saja. Dan sayangnya, program tersebut juga nampak kurang diminati karena woro-woronya sendiri terasa kurang dan jarak waktu penayangan antar film terlalu lama.

Padahal, film-film nasional legendaris sejatinya masih memiliki tempat di hati para penonton baik tua maupun muda. Sekaligus juga sebagai ajang melestarikan budaya film nasional yang sudah mulai dikenal sejak puluhan tahun lalu. 

Sederhananya, sejatinya jauh lebih baik menayangkan kembali film lawas yang sudah direstorasi daripada harus membuat versi "reborn" nya.

Untuk itu, ada beberapa poin-poin pembahasan dalam tulisan ini yang sekiranya menjadi pertimbangan mengapa perlu adanya penayangan kembali film-film lawas tersebut.

1. Film Hasil Restorasi untuk Melestarikan Budaya
Tak bisa dipungkiri, salah satu cara untuk melestarikan kebudayaan, dalam hal ini adalah film, yaitu dengan mengajak kembali penonton nasional untuk bernostalgia dengan film-film terbaik Indonesia yang diproduksi di masa silam.

Tentunya, film lawas yang sudah direstorasi untuk mendapatkan pengalaman menonton yang lebih baik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun