Bagi saya pribadi, Netflix memang sudah menjadi alternatif tontonan selama 3 tahun ketersediaannya di Indonesia.
Setiap penonton yang merindukan tontonan berkualitas pasti akan rela mengeluarkan biaya lebih untuk menikmati konten yang sesuai atau personal.
Untuk itulah Netflix, Hooq, Iflix dan lainnya muncul dan digandrungi banyak orang saat ini.
Siaran TV Nasional yang semakin monoton, repetitif dan bahkan jauh dari pesan moral justru terkesan dibiarkan saja oleh KPI.
Giliran para penonton "kabur" demi pencarian akan dahaga hiburan berkualitas saat ini, hal tersebut justru diganggu lagi.Â
Ingat, sinetron Azab dan lainnya justru baru kena tegur KPI setelah ratusan episodenya ditayangkan bukan? Padahal isinya mengandung banyak hal yang sejatinya dilarang KPI saat ini.
Kalau sudah begini, berarti salah siapa jika kemudian platform streaming yang kemudian dipilih?
4. Keharusan Penyediaan Fitur Parental Lock
Jika berbicara tentang sesuai atau tidaknya konten didamnya untuk anak-anak, pada dasarnya Netflix sendiri sudah melakukan tindakan preventif melalui tersedianya fitur parental lock yang entah pada platform streaming lainnya tersedia atau tidak.