Mohon tunggu...
Yonathan Christanto
Yonathan Christanto Mohon Tunggu... Penulis - Karyawan Swasta

Moviegoer | Best in Specific Interest Kompasiana Awards 2019

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

"Koboy Kampus", Kolase Komedi Satir yang Lucu Namun Nyaris Tanpa Arti

26 Juli 2019   08:23 Diperbarui: 26 Juli 2019   10:50 301
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Belum lagi adegan ospek yang juga sesuai dengan tradisi anak kampus saat itu. Semuanya berpadu baik dan menghasilkan kilas balik era 90-an yang menyenangkan.

Tirto.id
Tirto.id
Sementara dari sisi akting tak ada yang mengecewakan. Debut Jason Ranti yang langsung menjadi tokoh utama jelas tak mengecewakan dan mampu menampilkan sosok Pidi Baiq yang di dunia nyata memang kurang lebih seperti itu. Latar belakang seorang musisi ballad yang menyanyikan lagu-lagu sindiran politik juga membuat Jason Ranti pilihan yang pas untuk memerankan sosok Pidi Baiq

Aktor lain semisal Ricky Harun, Danilla, dan Jennifer Lepas juga mampu memberikan impresi yang baik meskipun durasi tampilnya tak cukup lama. Sementara adegan-adegan milik Anfa Safitri alias Rianto, jelas menjadi scene stealer yang sangat baik di film ini.

Penutup

Pidi Baiq (cnnindonesia.com)
Pidi Baiq (cnnindonesia.com)

Sebagai film komedi yang menceritakan lika-liku anak kampus yang mendekati D.O, film ini cukup mampu menghadirkan gelak tawa hebat selama 1 jam 32 menit durasi film berjalan. Namun 1 jam 32 menit itu juga lah yang nyatanya membawa kita ke berbagai penceritaan absurd yang kemudian juga out of focus.

Satir sosial politik yang sejatinya tegas disampaikan di awal film menjadi begitu lemah di pertengahan dan berganti dengan komedi percintaan yang tak ada hubungannya dengan narasi yang coba dibangun sejak awal film. Padahal tema menjaga persatuan dan menerima perbedaan seharusnya masih bisa dikembangkan lagi.

Maka ketika narasi sosial politik kembali coba dihadirkan mendekati akhir film, tentu saja membuat jalan cerita film ini bak wahana niagara di Dunia Fantasi. 

Naik perlahan untuk kemudian dihempaskan ke bawah dan basah tanpa meninggalkan arti lebih, selain hanya pengalaman menyenangkannya saja yang sesaat juga terlupakan. Menjadi semacam kolase komedi satir yang lucu namun nyaris tanpa arti.

sumber: mncp movie
sumber: mncp movie
Hanya saja saya jadi penasaran. Melihat sosok Pidi Baiq di masa kuliah yang digambarkan mengenakan jaket jeans, bergaya santai, selalu memiliki geng dan juga mengunjungi Dago Tea House, lantas meninggalkan satu pertanyaan besar bagi saya. Apakah benar Pidi Baiq itu Dilan dan sebaliknya? Heuheuehu

So, yang ingin menyaksikan komedi pengocok perut yang efektif tanpa peduli dengan jalan ceritanya maka film ini bisa jadi pilihan. Namun jika anda tipikal penonton yang mengutamakan jalan cerita, maka film ini bukanlah film yang tepat untuk anda. Karena jalan cerita yang berantakan akan membuat anda pusing menjahit satu demi satu adegan yang terlepas begitu saja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun