Mohon tunggu...
Yonathan Christanto
Yonathan Christanto Mohon Tunggu... Penulis - Karyawan Swasta

Moviegoer | Best in Specific Interest Kompasiana Awards 2019

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

"Ikut Aku ke Neraka", Sajian Horor Potensial dengan Hasil Akhir Tak Optimal

12 Juli 2019   12:35 Diperbarui: 12 Juli 2019   19:23 534
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: Rapifilm.com
Sumber: Rapifilm.com
Alhasil Kafir tentu saja jauh lebih solid dari sisi pendalaman karakter dan pembangunan sisi emosionalnya daripada IAKN ini. Meskipun dari sisi kengerian dan efek kejut, IAKN nampak tak kalah menarik dan masih mampu menyamai kakaknya.

Namun toh efek kejut hanya akan berlalu begitu saja bukan? Kalau dari sisi pendalaman karakter dan naskahnya sendiri begitu menjemukan.

Cukuplah Retro Style Horor Menghiasi Layar Lebar

Sumber: Twitter @rapifilm
Sumber: Twitter @rapifilm
Kombinasi antara era modern dan nuansa klasik lewat desain interior rumah dalam film ini memang masih menjadi formula menjanjikan untuk menciptakan suasana mencekam. Piringan hitam yang memainkan lagu klasik, mainan bayi yang menimbulkan suara lagu nina bobo namun dengan dentingan yang persis music box di film The Conjuring, hingga suasana pedesaan sepi, menjadi beberapa contoh formula yang referensinya sudah banyak muncul di film lain.

Tapi sudahlah, sejak Pengabdi Setan menggunakan style retro untuk membangun mood ceritanya, sudah begitu banyak film horor nasional lainnya yang mengaplikasikan hal serupa. Maka bukan lagi menyeramkan, hal ini justru nampak menjadi suatu hal yang biasa saja. 

Sumber: Instagigmg.com
Sumber: Instagigmg.com
Lagipula dalam film Kafir toh Azhar Kinoi Lubis sudah pernah mengaplikasikan hal sejenis. Maka bukan hanya terkesan seperti pengulangan, IAKN justru nampak seperti kekurangan ide segar dalam hal pembangunan moodnya.

Meskipun memang tak ada yang salah akan hal tersebut, namun besar keinginan untuk melihat film horor Indonesia mulai bermain-main dengan konsep latar modern ataupun tetap tradisional, namun dengan kondisi yang lebih relevan. Ya, mungkin bisa melihat konsep yang dimainkan Hereditary atau Midsommar misalnya.

Penutup

Sumber: Instazu.com
Sumber: Instazu.com
Dengan kualitas film horor nasional di tahun ini yang nampak tak lebih baik dari tahun 2018 lalu, praktis IAKN menjadi salah satu horor yang diharapkan masuk dalam kategori baik di tahun ini. Punya banyak potensi untuk membuatnya sebagai film horor terbaik tahun ini, namun sayang kualitas naskahnya lantas menghancurkan asa tersebut.

Namun setidaknya penampakan di sepanjang film ini tidak terlalu 'garing' dan membuat wibawa hantunya tak berkurang. Ya, setidaknya tak sebodoh penampakan-penampakan film-filmnya Lord Nayato Fio Nuala a.k.a Helfi Kardit, heuheuheu..

Jadi, siapa yang mau Ikut Aku Ke Neraka? Eh, maksudnya siapa yang mau nonton Ikut Aku ke Neraka? Heuheu

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun