Mohon tunggu...
Yonathan Christanto
Yonathan Christanto Mohon Tunggu... Penulis - Karyawan Swasta

Moviegoer | Best in Specific Interest Kompasiana Awards 2019

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

"The Batman", Kisruh Calon Pemeran di Tengah Penantian Tafsir Baru yang Lebih Segar

19 Mei 2019   11:23 Diperbarui: 19 Mei 2019   15:44 1842
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mungkin hal yang paling ramai dibicarakan beberapa hari ini hingga menjadi trending topic twitter, tak lain terkait berita yang dipajang di berbagai portal berita online dari seluruh dunia dan langsung menggegerkan banyak orang. Ya, apalagi kalau bukan pengumuman (belum) resmi terkait pemeran film Batman selanjutnya yang akan rilis di tahun 2021.

Pasca Ben Affleck menggantung jubah prestisius tersebut, memang langsung menjadi perhatian publik tentang siapa yang akan meneruskan peran si ksatria kegelapan tersebut. 

Berbagai nama pun santer disebutkan dan menjadi spekulasi publik, hingga akhirnya mengerucut ke beberapa nama dimana diantaranya cukup mengejutkan.

Robert Pattinson & Nicholas Hoult (entertainment.kompas.com)
Robert Pattinson & Nicholas Hoult (entertainment.kompas.com)

Armie Hamer (Call Me by Your Name, Hotel Mumbai), Nicholas Hoult (X-Men: Dark Phoenix, The Favourite), dan Robert Pattinson (Twilight Saga, Lost City of Z) adalah 3 nama yang pada akhirnya terpilih untuk final casting. 

Nama terakhir kemudian menjadi nama yang santer disebut akan memerankan karakter Bruce Wayne selanjutnya. Bahkan laman Variety.com pun telah membuat berita yang isinya menyatakan bahwa Robert Pattinson dipercaya telah melakukan negosiasi kontrak terkait peran barunya tersebut.

Reaksi orang-orang pun kemudian bermunculan di berbagai media sosial, di mana responnya tentu campuran antara positif dan negatif. Banyak yang menyetujui peran Bruce Wayne jatuh ke tangan R-Patz, namun yang tak menyetujui pun tak kalah banyak. Bahkan muncul berbagai petisi yang isinya merupakan permohonan untuk tak menjadikan R-Patz sebagai Bruce Wayne.

Hnentertainment.com
Hnentertainment.com

Rata-rata mereka tak menyetujui Robert Pattinson karena satu hal sederhana. Ya, Twilight dan karakter Edward Cullen yang begitu melekat pada dirinya lah yang menjadi poin utama bagi para penolak dalam menyampaikan ketidaksetujuannya. Sementara film lainnya yang lebih menonjolkan sisi akting Pattinson bisa dibilang tak dijadikan soal.

Twilight yang dianggap sebagai film remaja cheesy bahkan tak sedikit yang menganggapnya film "sampah", membuat berbagai karakter di dalamnya kerap dijadikan bahan candaan dan meme. 

Dengan Robert Pattinson pernah masuk nominasi Razzie Award terkait peran Edward Cullen-nya, semakin menimbulkan anggapan negatif terkait bagaimana kesakralan karakter Bruce Wayne jika kelak jatuh di tangannya.

Padahal R-Patz justru berpotensi mendatangkan fans loyal Twilight untuk datang menyaksikan Batman yang mana menjadi poin bisnis yang tak kalah penting. Loyalitas fans jadi hal yang tak dimiliki Hoult maupun Hamer setidaknya sampai saat ini.

Lantas, benarkah Robert Pattinson seburuk itu? Akan seperti apakah film Batman nantinya? Mungkinkah menjadi film Batman terbaik?

Batman dan Tradisi Penolakan Pemerannya

Batman versi Lewis G Wilson (denofgeek.com)
Batman versi Lewis G Wilson (denofgeek.com)

Total sudah ada 8 aktor yang memerankan karakter Bruce Wayne dan alter-ego nya sejak kemunculan Batman pertama kali dalam serial yang mengudara sekitar tahun 40-an. Penolakan dalam proses casting Batman pun nampak menjadi hal yang biasa, khususnya dalam proyek film Batman era modern.

Sebelum Robert Pattinson yang mendapat penolakan publik, tentu kita masih ingat bagaimana Ben Affleck ditolak mentah-mentah bahkan muncul berbagai petisi yang menginginkan pembatalan pemilihan dirinya sebagai Caped Crusader. 

Dibayangi oleh performa apik Christian Bale dalam trilogi The Dark Knight, menjadikan Christian Bale begitu dipuja oleh para fans dan sosoknya dianggap tak tergantikan kala itu.

Penampilan Ben Affleck Sebagai Batman(denofgeek.com)
Penampilan Ben Affleck Sebagai Batman(denofgeek.com)

Affleck yang dianggap terlalu tua, terlalu besar, dan dianggap tak menunjukkan kharisma Bruce Wayne, kerap menghiasi kolom komentar kala berita mengenai dirinya sebagai Batman muncul dari berbagai akun portal berita online.

Meskipun Ben Affleck telah membintangi banyak film berkualitas semisal Gone Girl, The Town, Smokin Aces dan Argo, tetap saja hal tersebut tak diindahkan oleh para fansnya. Bahkan Argo yang disutradarainya berhasil membawa pulang banyak piala termasuk 3 Oscar dan tentunya Best Director di ajang Golden Globes 2013. 

Affleck yang telah berubah dan dewasa tetap saja dianggap sebagai Affleck yang sama kala gagal total dalam film Gigli maupun kala dianggap tak bisa menghidupkan karakter Matt Murdock dalam film Daredevil.

Cbr.com
Cbr.com

Namun ketika Ben Affleck berhasil menginterpretasikan sosok Bruce Wayne tua yang lebih keras, gahar namun tetap rapuh di satu sisi, fans pun terdiam. Mereka yang dulu menghujat justru berbalik memuji dengan menyebut bahwa Batfleck adalah salah satu Batman terbaik.

Jauh sebelum Affleck, Michael Keaton pun demikian. Lebih banyak berperan dalam film komedi seperti Mr.Mom dan Beetlejuice, menjadikan Keaton tak diperhitungkan dalam bursa calon pemeran Bruce Wayne untuk film Batman garapan Tim Burton di tahun 1989 silam.

Tangkapan Layar Twitter @DanSlott
Tangkapan Layar Twitter @DanSlott

Dalam cuitannya di Twitter, Dan Slott, penulis komik Fantastic Four, mengatakan bahwa pada saat itu Ia masih ingat bagaimana kondisi ketika Keaton diumumkan sebagai Batman. 

Namun ketika Keaton menunjukkan kelasnya dalam menafsirkan sosok Bruce Wayne, orang-orang pun terdiam. Bahkan seperti kita tahu, Batman versi Michael Keaton akhirnya dianggap sebagai salah satu Batman terbaik hingga saat ini.

Mungkin hanya Christian Bale, Val Kilmer, dan George Clooney yang penunjukkannya tak banyak mengundang kontroversi. 

Sementara Christian Bale sukses memerankan Bruce Wayne dan menjadi tonggak baru terkait gambaran realistis seorang superhero, Val Kilmer justru menjadi Batman yang paling dilupakan dengan George Clooney menjadi Batman yang paling dihujani cacian. 

Ditambah masuk nominasi Razzie Awards 1998, nampaknya sudah cukup mewakili gambaran betapa buruknya performa George Clooney saat itu.

George Clooney(denofgeek.com)
George Clooney(denofgeek.com)

Hal-hal di atas semakin menegaskan bahwa tak selamanya penunjukkan aktor yang dianggap mumpuni akan berhasil menghidupkan sosok Bruce Wayne, sementara sebaliknya justru aktor yang dianggap remeh pada awalnya lah yang kemudian mampu membuat diam semua fans yang dulu menolaknya. 

Maka jikapun R-Patz yang benar-benar akan meneruskan tongkat estafet sang Caped Crusader, adalah bijak jika menunggu bagaimana cara Ia menghidupkan si tokoh komik paling terkenal sejagat ini.

Robert Pattinson yang Telah Bertumbuh Menjadi Aktor Dewasa

Cinemablend.com
Cinemablend.com

Meskipun Twilight Saga berhasil menjadi fenomena global yang begitu diminati remaja pada zamannya, kritik negatif pun kerap datang membanjiri film tersebut. Namun begitu, tak bisa dipungkiri Twilight Saga lah yang membawa Robert Pattinson dan Kristen Stewart ke puncak ketenaran hingga menjadikan mereka aktor dan aktris seperti saat ini.

Sesudahnya, baik Robert Pattinson juga Kristen Stewart kerap bermain untuk film-film kelas festival yang lebih menunjukkan kualitas dibandingkan pendapatan komersil. Hal inilah yang kemudian membuat Robert Pattinson kemudian terlihat "menghilang". 

Publik yang hanya menikmati film-film komersil pun kemudian hanya mengingatnya sebagai Edward Cullen yang pucat, melankolis dan kurang jantan.

Cinemablend.com
Cinemablend.com

Padahal setelah Twilight, peran-peran yang diambil Robert Pattinson cukup beragam dan berkualitas. The Lost City of Z, The Rover, Queen of the Desert juga High Life, menjadi contoh film-film yang berhasil mengeksploitasi talenta aktingnya dan menunjukkan perkembangannya sebagai aktor yang semakin dewasa.

Ya, setiap aktor pasti berkembang dan bertambah dewasa. Mereka terkadang memang membutuhkan film komersil untuk semakin memantapkan langkah karier mereka ke depannya. Jadi, bersabarlah dan biarkanlah Robert Pattinson berkembang dan menunjukkan kedewasaannya sebagai aktor papan atas yang semakin diperhitungkan.

Romeo & Juliet (ew.com)
Romeo & Juliet (ew.com)

Bukankah seorang Leonardo Di Caprio pun membutuhkan Romeo & Juliet sebagai batu loncatannya dalam berkarier? Maka ketika James Cameron kemudian melihat potensinya dan menawarkan peran utama dalam film Titanic, hal tersebut kemudian menjadi titik balik perubahannya dari seorang aktor muda kekanak-kanakan menjadi aktor yang lebih dewasa. 

Bahkan setelahnya kita tahu bahwa Leo selalu ambil bagian dalam film berkualitas hingga akhirnya berhasil mendapatkan Oscar pertamanya untuk perannya di The Revenant.

Jadi, masih ragu dengan Robert Pattinson?

Menanti Tafsir Baru Batman ala Matt Reeves

Matt Reeves (variety.com)
Matt Reeves (variety.com)

Tak ada yang lebih membahagiakan ketika mengetahui bahwa film Batman selanjutnya akan disutradarai oleh Matt Reeves. Dengan kesuksesannya meramu kisah yang luar biasa pada Dawn of the Planet of the Apes dan War of the Planet of the Apes, tentu membuat kita sedikit lebih tenang karena film Batman selanjutnya ada di tangan orang yang tepat.

Jika Anda pernah menyaksikan saga Planet of The Apes original yang dimulai sekitar tahun 60-an, Anda akan sepakat bahwa film yang menceritakan suatu masa di mana intelegensi kera lebih baik dari manusia, tak cukup detail menjelaskan evolusi terkait kondisi tersebut. Kita hanya disuguhi bentuk kera dengan kecerdasan sempurna yang penyebabnya kemudian dijelaskan dengan tak cukup realistis.

Inverse.com
Inverse.com

Namun dengan meneruskan pondasi yang dibangun Rupert Wyatt pada reboot saga Planet of the Apes lewat Rise of the Planet of the Apes, kita kemudian disuguhi sesuatu yang baru dan lebih realistis. 

Bumi tak serta merta dikuasai kera cerdas dan kera tak serta merta menjadikan manusia budaknya. Ada alasan-alasan logis yang kemudian membentuk perubahan rantai kehidupan tersebut dan semuanya dijelaskan dengan detail yang sangat baik.

Bagaimana kera-kera tersebut berevolusi kecerdasannya, kemudian menjadikan sakit hati atas perlakuan manusia selama ini sebagai trigger-nya, hingga puncaknya kemudian melakukan pemberontakan dan gencatan senjata dengan manusia, menjadi konflik-konflik yang bergerak sedikit demi sedikit hingga mengubah rantai kehidupan seutuhnya. Sebuah saga baru dengan detail yang benar-benar patut diacungi jempol.

Denofgeek.com
Denofgeek.com

The Batman garapan Matt Reeves yang sesuai informasi dari laman CBR.com akan mengambil latar waktu di masa lalu, tentu menjadi sesuatu yang segar dan belum pernah ada sebelumnya. 

Ya, ini adalah Batman yang konon sama dalam DCEU, hanya saja dengan usia yang jauh lebih muda sekitar 20-30 tahun-an. Usia di mana Batman mengawali kariernya sebagai pemberantas kejahatan dengan skill detektif yang luar biasa.

Ber-setting tahun 90-an, The Batman konon akan sedikit banyak mengadopsi unsur dalam komik Batman: Year One, dengan tone neo noir dan dominan dalam penggunaan gadget serta skill detektifnya. 

Menjadi hal menarik karena film-film Batman sebelumnya selalu memiliki kekurangan dalam hal penggambaran skill detektifnya termasuk pada The Dark Knight Trilogy.

Maka jika nantinya Matt Reeves mampu meramu unsur penggunaan gadget dan skill detektif Batman untuk kemudian mengkombinasikannya dengan kisah pemberantasan kriminalitas yang cenderung kelam dan penuh nuansa politis, pasti akan menjadi tafsir baru Batman yang lebih menarik.

Apalagi kita bisa berharap bahwa Reeves menggunakan formula yang sama dalam hal pengembangan karakter serta konfliknya, seperti apa yang dilakukannya pada reboot Planet of the Apes.

Fandom.com
Fandom.com

Dengan tambahan rumor bahwa akan banyak muncul karakter villain legendaris bahkan jumlahnya bisa setengah lusin dengan dua di antaranya yang sudah dikonfirmasi adalah Penguin dan Catwoman, maka melihat bagaimana pertarungan Batman dengan para villainnya yang tak hanya adu otot namun juga adu intelegensi dan strategi patut menjadi hal yang dinanti dari Batman versi Matt Reeves ini.

Penutup

Reddit.com
Reddit.com

Sebagai salah satu karakter komik paling terkenal di dunia bahkan melebihi ketenaran karakter-karakter komik Marvel, membuat siapapun pemeran Batman pasti memikul beban cukup berat untuk meyakinkan para fansnya. Maka menjadi tugas berat bagi R-Patz jika nantinya benar-benar terpilih sebagai si ksatria kegelapan.

Karena tak hanya Batman, Bruce Wayne sebagai otak dibalik topeng kelelawar tersebut pun menjadi peran berbeda yang juga harus meyakinkan performanya. Menjadi seorang filantropi, playboy dan sosok pria yang rapuh di siang hari menjadikan Wayne sebagai kontradiksi atas apa yang dilakukan Batman pada saat beraksi di malam hari.

dccomics.com
dccomics.com

Pada akhirnya janganlah terburu-buru menjustifikasi R-Patz sebagai pemilihan sosok Batman yang gagal. Tunggulah kejutan apa yang akan dihadirkan duo Reeves dan Pattinson dalam menghadirkan tafsir baru Batman yang segar dan bahkan tak tertutup kemungkinan menjadikannya salah satu film terbaik Batman nantinya. 

Persiapan 2 tahun hingga rilis tahun 2021 nanti tentulah cukup untuk membentuk karakter yang dibutuhkan untuk tafsir baru Batman kelak.

Just wait and see until R-Patz says, "I'm Batman!"

Salam Kompasiana,

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun