Mohon tunggu...
Yonathan Christanto
Yonathan Christanto Mohon Tunggu... Penulis - Karyawan Swasta

Moviegoer | Best in Specific Interest Kompasiana Awards 2019

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

"Private Life", Perjuangan Mempertahankan Cinta di Tengah Problem Infertilitas

14 Februari 2019   10:59 Diperbarui: 15 Februari 2019   15:57 572
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tak salah memang berusaha dan memiliki ambisi lebih dalam menghadirkan anak di tengah-tengah keluarga kecil kita. Apalagi bagi yang sudah bertahun-tahun menjalani pernikahan namun belum juga dikaruniai seorang anak, pasti akan merasakan konflik personal yang sama dengan apa yang dirasakan Richard dan Rachel.

Vanityfair.com
Vanityfair.com
Namun disitulah poin utama film Private Life ini. Film ini memberi sudut pandang baru dalam permasalahan tersebut tanpa harus menjustifikasi.

Film ini justru bertanya balik kepada kita mengenai apa yang kita lakukan jika ada di posisi Richard dan Rachel. Dimana kegagalan demi kegagalan selalu terjadi, tak peduli seberapa besar usaha yang telah mereka jalani.

Akankah kita bertindak seperti Richard yang sabar namun tetap berusaha semampunya, atau justru seperti Rachel yang cenderung emosional, tidak stabil dan terlalu memaksakan kehendak hingga terkadang mengabaikan cinta dan kasih sayang yang seharusnya diberikan porsi terbaik bagi suaminya? Well, tentu saja hanya pribadi masing-masing yang bisa menjawabnya.

Penutup

Latfusa.com
Latfusa.com
Dengan kisah yang relevan, konflik yang natural dan penampilan menawan dari aktor dan aktrisnya, maka jelas tak ada alasan untuk melewatkan film ini. Film yang ditujukan bagi pasangan dewasa ini memang bertutur dengan jujur tanpa harus mendramatisir secara berlebihan konflik yang terjadi di sepanjang film.

Apalagi bagi yang ingin menghabiskan momen valentine bersama pasangan di rumah, maka menyaksikan film ini di platform Netflix sembari menikmati hidangan spesial di ruang keluarga atau sembari bersantai di kamar tidur tentu menjadi momen yang menyenangkan. 

Banyaknya humor, pesan cinta bahkan momen haru di sepanjang film, tentu menjadikan film ini begitu spesial untuk dinikmati di hari penuh cinta ini. Apalagi bagi pasangan yang sedang merindukan kehadiran sang buah hati, tentu akan mendapatkan banyak pelajaran dan sudut pandang baru melalui film ini.

Pada akhirnya, film ini juga bisa menjadi sarana refleksi akan hubungan suatu pernikahan. Tak hanya soal ambisi memiliki anak seperti yang ditampilkan dalam film ini, ambisi terhadap hal lainnya seperti karir pun sejatinya bisa menjadi pelajaran. 

Sudahkah kita terlebih dahulu memberi kasih sayang dan cinta yang penuh kepada pasangan kita sebelum semua hal tersebut "terbagi" kepada setiap ambisi berlebihan yang mungkin muncul dalam diri kita? Lantas bagaimana jika ambisi tersebut tetap menemui kegagalan? Masih bisa kah kita memberikan porsi cinta dan kasih sayang yang terbaik bagi pasangan, atau justru menyalahkannya akan segala hal yang berjalan tidak sesuai rencana?

Selamat menonton dan happy valentine. Salam kompasiana.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun