Mohon tunggu...
Yonathan Christanto
Yonathan Christanto Mohon Tunggu... Penulis - Karyawan Swasta

Moviegoer | Best in Specific Interest Kompasiana Awards 2019

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

"Orang Kaya Baru", Sajian Komedi Cerdas, Menggelitik, dan Sarat Pesan Positif

25 Januari 2019   09:51 Diperbarui: 25 Januari 2019   17:44 1254
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Duit kalau sedikit cukup, kalau banyak gak cukup"

Rasanya siapapun yang hidup dalam kesederhanaan atau bahkan bisa dibilang dalam kondisi ekonomi pas-pasan, pasti pernah memiliki mimpi untuk menjadi milyarder. Atau paling tidak bermimpi bagaimana rasanya memiliki uang yang banyak di tabungan hingga bingung sendiri bagaimana cara menghabiskannya. 

Khayalan itulah yang coba divisualisasikan oleh sutradara Ody C Harahap dengan skenarionya ditulis oleh Joko Anwar, dalam film berjudul Orang Kaya Baru. Sebuah film yang juga konon tercipta dari khayalan masa kecil Joko Anwar tentang bagaimana jika orangtuanya yang selama ini hidup dalam kesederhanaan, ternyata hanya berpura-pura untuk menutupi kekayaan mereka yang sebenarnya. 

Sebuah khayalan yang ternyata tidak berlalu begitu saja bersama masa kecil Joko Anwar, namun justru tetap terjaga dan menjadi inspirasi sebuah cerita.

Sinopsis

Orang Kaya Baru menceritakan sebuah keluarga kelas menengah yang hidup sederhana bahkan cenderung pas-pasan. Sementara Bapak (Lukman Sardi) bekerja di bengkel, Ibu (Cut Mini) hanya menjadi ibu rumah tangga sekaligus membantu finansial keluarga dengan berjualan kue.

Sumber : Twitter/@film_OKB
Sumber : Twitter/@film_OKB
Mereka memiliki tiga orang anak yaitu Duta (Derby Romero) dan Tika (Raline Shah) yang sama-sama berada di bangku kuliah serta Dodi (Fatih Unru) adik terkecil mereka yang masih bersekolah. Meskipun mereka berada dalam kondisi ekonomi serba ngepas, namun Bapak tak pernah menurunkan standarnya untuk memberikan pendidikan yang terbaik bagi mereka. 

Bapak bekerja keras demi menempatkan mereka pada universitas dan sekolah kelas A. Meskipun mereka kerap menjadi bahan bully di kampus atau sekolah karena kondisi ekonomi mereka yang dibawah teman-temannya yang lain.

Namun suatu hari secara mendadak Bapak pergi lebih dulu meninggalkan mereka. Dirundung kesedihan yang mendalam usai menguburkan Bapak, Ibu pun memberi tahu bahwa mereka harus beradaptasi dengan kondisi ekonomi yang jauh lebih sulit setelah ditinggalkan Bapak.

Hal tersebut tak bertahan lama ketika seorang pengacara datang ke rumah memberitahukan bahwa Bapak meninggalkan sebuah wasiat dan video pesan terakhir sebelum meninggal. Mereka pun terkejut ketika mengetahui bahwa Bapak selama ini hanya berpura-pura menjadi orang susah. Kekayaan pun segera datang menghampiri mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun