Mohon tunggu...
Yonathan Christanto
Yonathan Christanto Mohon Tunggu... Penulis - Karyawan Swasta

Moviegoer | Best in Specific Interest Kompasiana Awards 2019

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

Lebih Intim dengan Coldplay lewat Dokumenter "A Head Full of Dreams"

15 November 2018   22:01 Diperbarui: 16 November 2018   12:23 1582
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Personel Band Coldplay (Billboard.com/James Marcus Haney)

Selain itu, film ini juga menunjukkan betapa Coldplay bukan hanya sekedar band namun juga keluarga. Terlihat dari bagaimana dekatnya hubungan antar personil dan kru bahkan tetap awet bekerjasama selama 20 tahun karir mereka. 

Konflik-konflik yang ditampilkan pun tidak didramatisir layaknya konflik pada film biopik musisi ala Hollywood. 

Karena ini film dokumenter, konflik disini memang ditampilkan apa adanya dan lebih nampak layaknya konflik pada sebuah rumah tangga. Yang meskipun anggota keluarganya dilanda konflik besar, selalu ada alasan untuk pulang.

Tangan Dingin Mat Whitecross

Mat Whitecross dan Chris Martin(Zimbio.com)
Mat Whitecross dan Chris Martin(Zimbio.com)
Yang membuat film ini nampak menyenangkan untuk disaksikan tentu saja karena tangan dingin Mat Whitecross. Lewat rekaman "asal-asalannya" kala mengikuti perjalanan Coldplay sejak 1996, akhirnya menghasilkan deretan video langka yang menjadi pelengkap film dokumenter ini sekaligus sebagai saksi perjalanan superband ini.

Sutradara spesialis film dokumenter yang meraih banyak penghargaan internasional khususnya pada film dokumenternya yang berjudul The Road to Guantanamo yang mengisahkan dua orang beragama muslim yang dipenjara di Guantanamo pasca tragedi 9/11,  tanpa ada alasan apapun. Juga film dokumenter Oasis: Supersonic yang membahas lebih dekat kehidupan para personil band asal Manchester tersebut.

Mat Whitecross yang juga merupakan kerabat dekat para personil Coldplay, paham benar seperti apa pribadi masing-masing personil Coldplay dan apa keinginan mereka terhadap film ini. 

Sehingga dari kedekatannya itulah, film ini lahir sesuai representasi sang sutradara sekaligus sahabat tersebut. 

Film yang menggiring setiap penontonnya untuk ikut terlibat dalam perjalanan 20 tahun Coldplay layaknya seseorang yang mendengarkan setiap cerita dan menjadi saksi hidup kisah sukses sahabatnya sendiri.

Formula inilah yang membuat 1 jam 55 menit waktu tayang film dokumenter ini terasa begitu cepat. Mengalirnya cerita dari masing-masing personil yang membawa sudut pandang baru tiap penceritaannya, jelas membuat kita nyaman duduk menyaksikan. 

Apalagi ditambah potongan-potongan video konser mereka di Sao Paulo dan Buenos Aires yang begitu megah, tentu semakin memanjakan tiap mata yang menyaksikannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun