Film yang Digarap dengan Maksimal
Film ini menurut saya sangat efektif menghadirkan keseraman yang maksimal di sepanjang film. Joko Anwar tidak mengumbar jumpscare seperti film-film horror pada umumnya. Joko Anwar dengan lihai menggabungkan atmosfer, tone dan permainan kamera yang sugestif hingga menghasilkan adegan demi adegan yang mengerikan.Â
Kemunculan si hantu wewe gombel ini pun sejatiny
Karena seperti "ibu" di Pengabdi Setan, tampilan hantu wewe gombel ini pun tidak dibuat berlebihan.Namun disitulah poin nya, semakin sederhana justru semakin seram. Apalagi gerakan si wewe ini cenderung lambat dan mengintimidasi. Jadi bisa terbayang kan horrornya seperti apa?
Pujian pun datang dari hubungan yang dibangun oleh Marissa Anita dan Muzakki Ramdhan di sepanjang film. Mereka sangat natural dan benar-benar membuat kita percaya bahwa mereka adalah ibu-anak sungguhan.Â
Marissa mampu menunjukkan karakter single parent yang berani, sayang terhadap anaknya dan tidak mudah menyerah. Bahkan di beberapa adegan, hubungan mereka berdua benar-benar bisa bikin baper, sampai membuat kita lupa kalau ini film horror atau drama.
Scoring film ini juga jempolan, karena berhasil menciptakan atmosfer kelam dan menegangkan di sepanjang film.
Intinya, film ini benar-benar digarap dengan maksimal oleh Joko Anwar. Apalagi, durasi film ini sejatinya cukup singkat yaitu dibawah 60 menit. Namun apa yang ditawarkan film ini sangat efektif dan juga padat meski durasi tak sepanjang biasanya.
Dan karena Joko Anwar juga merupakan penulis film ini, maka terlihat Joko Anwar sangat lepas dalam menggarap film ini. Hasilnya pun bisa dirasakan, sangat memuaskan.
Pembuka Serial Folklore yang TepatÂ
Sejak diumumkannya proyek serial Folklore tahun lalu dan terpampang nama Joko Anwar sebagai salah satu sutradaranya, praktis proyek ini menjadi salah satu proyek yang paling ditunggu oleh para penikmat film horror termasuk saya.