Mohon tunggu...
yona listiana
yona listiana Mohon Tunggu... Desainer - penjahit

suka mancing

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Peran Kita untuk Cegah Bencana di Sekitar Kita

9 Januari 2020   15:48 Diperbarui: 9 Januari 2020   16:03 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Pada awal tahun ini kita dihadapkan oleh berbagai persoalan alam yang cukup berat yaitu bencana alam yang terjadi di beberapa wilayah di tanah air. Ya, banjir dan longsor cukup merepotkan kita semua ditambah dengan korban yang cukup banyak.

Jika banyak orang terpaku pada banjir yang terjadi di DKI Jakarta atau Bogor mungkin korbannya dengan cepat mendapat pertolongan karena perangkat penanggulangannya cukup banyak. Tapi jika kita liat banjir bandang di Sangihe, Maluku atau Lebak dan beberapa daerah lain yang secara geografis sulit dijangkau.Karena sulit dijangkau maka korban relative banyak karena penanganan yang tidak bisa dilakukan dengan cepat.

 Meskipun Lebak terletak di Banten, tak banyak yang tahu bahwa daerah itu sangat sulit dicapai karena infrastruktur terbatas dan kondisi geografis yang amat sulit. Begitu juga di Sangihe, kita melihat beberapa kali kecelakaan terjadi di pulau itu pada satu bulan ini. Terkadang transportasi harus melalui udara meski dalam bulan-bulan ini, hal itu tak mudah.

Banjir Jakarta bukan disebabkan oleh hujan yang terjadi selama berhari-hari, tapi karena hujan yang hanya setengah hari tapi deras. Saat itu sebagian besar masyarakat Jakarta larut pada kegembiraan menyambut Tahun Baru 2020. 

Jika kita melihat televisi, belasan layar raksasa didirikan dan menampilkan sederet artis ibukot. Di tengah hujan mengguyur mereka melakukan selebrasi Tahun Barua. Demikian juga yang terjadi di Ancol, kita melihat selebrasi Tahun Baru yang sangat meriah lengkap dengan kembang api dan berbagai hiburan lainnya.

Namun pada pagi harinya kegembiraan itu langsung lenyap karena air hujan sudah mengepung wilayah ini. Jangan katakana bantaran kali yang ditinggali oleh kaum papa, tetapi perumahan mewah terendam lebih dari satu meter dan mobil-mobil hanyat.Semua bersedih.

Bencana alam sebagian besar tergantung pada manusia, meski selebihnya di luar kehendak kita. Artinya dengan segala ilmu dan ketrampilan yang dimiliki oleh pakar dan pemerintah daerah seharusnya kejadian itu diminimalisir misalnya dengan mengeruk sungai secara rutin, memperlebar sungai dan mengurangi sampah.

Sebagai pemimpin daerah atau memimpin instansi atau seorang kepala rumah tangga seharusnya bisa melakukan hal-hal di atas. Paling tidak seorang ayah jangan bosan untuk selalu mengingatkan anggota keluarganya untuk membuang sampah pada tempatnya. Itu yang seharusnya yang dilakukan manusia sebagai khalifah untuk menangani bencana alam termasuk banjir.

Karena itu kita bisa mulai berperan sebagai langkah kecil untuk mencegah terjadinya bencana alam di lingkungan kita.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun