Mohon tunggu...
yona listiana
yona listiana Mohon Tunggu... Desainer - penjahit

suka mancing

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Toleransi Harus Kita Jaga Sampai Kapanpun

26 Desember 2019   14:53 Diperbarui: 26 Desember 2019   15:01 1238
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada bulan Desember 2000 sekelompok anggota Banser milik GP Ansor bertugas menjaga kebaktian Natal yang diselenggarakan di sebuah ereja di Mojokerto. Saat itu seorang anggota Banser bernama Rianto sedang menyisir ruangan di gereja dan menemukan sebuah ungkusan mencurigakan dan ketika dia sadar bahwa itu bom , dia mendekapnya, berlari keluar sembari emperingatkan orang sekitar untuk menjauh darinya.

Bom meledak di dekapan Riyanto dan meninggal di umur yang masih sangat muda. Nama Riyanto kemudian diabadikan sebagai nama jalan dekat rumahnya di Mojokerto. Kejadian 19 tahun yang lalu ini masih diingat oleh umat kristiani dan mereka baru-baru ini menggalang dana bagi keluarga almarhum.

Banser yang dulunya bernama Banoe (Barisan Ansor Nahdatul Oelama) merupakan bagian dari GP Ansor NU. GP Ansor sendiri berawal dari organisasi Syubbanul Wathan (Pemuda Tanah Air)yang berdiri 1924 oleh KH Abdul Wahab.

Banser mundul di permukaan setelah kongres 2 GP Ansor (ANO) tahun 1937. Organisasi ini punya
Sementara itu Banser--yang dulu dinamai Banoe (Barisan Ansor Nahdlatul Oelama)--tumbuh berawal dari ANO Cabang Malang. Banser lalu muncul ke permukaan nasional setelah Kongres II ANO pada 1937 silam. Organisasi Banser memiliki beberapa satuan lainnya yang bergerak di berbagai bidang diantaranya pengamanan dan keutuhan NKRI. Pekikan NKRI harga mati adalah roh tersendiri bagi Banser.

Saat  Gus Dur meminta Banser untuk menjaga gereja, anggotanya bertanya soal itu dan dijawab oleh Gus Dur dengan ucapan "jika masih ada sedikit keraguan dalam hatimu, berpikirlah bahwa yang kau jaga ini bukan gereja, melainkan Indonesia. Atau setidaknya berpikirlah, bahwa yang kamu jaga adalah kotamu. Yang kamu jaga adalah tanah kelahiranmu. Sebab setiap gangguan yang terjadi di tanah kelahiranmu, pasti akan berdampak kepadamu,". Sejak itulah Banser menjadi salah satu andalan masyarakat non muslim untuk menjaa gereja mereka disamping polisi.

Perintah Gus Dur kepada Banser adalah salah satu konsep toleransi. Dan apa yang sudah dilakukan oleh Riyanto dan banyak banser di Indonesia adalah contoh nyata toleransi itu sendiri.  Toleransi adalah karakter kebangsaan kita yang beragam. Kita harus menjaga semangat toleransi itu sampai kapanpun.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun