Mohon tunggu...
Alvin Syahputra
Alvin Syahputra Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa UKSW Salatiga

Mahasiswa UKSW Salatiga Tahun 2019 Fakukltas pertanian dan bisnis Prodi Agroteknologi

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Tanaman Penyelamat di Tengah Kabut Asap?

24 September 2019   09:15 Diperbarui: 24 September 2019   09:43 155
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: CNNIndonesia.com

"Selama ini presiden datang ke situ (lokasi kebakaran hutan dan lahan), foto-foto dan selalu berjanji dengan sesuatu yang terus diulang sama dia," kata Arie kepada CNNIndonesia .com, Rabu (18/09).

Kutipan di atas merupakan kalimat yang diucapkan oleh salah satu rakyat yang merasakan dampak dari asap kebakaran di Kalimantan. Kalimat tersebut merupakan salah-satu kontroversi yang terjadi akibat asap kebakaran di Kalimantan. Kontroversi ini terjadi karena sebelumnya pada tahun 2015 kejadian ini pernah terjadi dan Pak Jokowi selaku presiden kala itu berjanji bahwa kejadian tersebut tidak akan terjadi lagi. Namun, tanpa disangka kebakaran tersebut terjadi juga di provinsi yang sama dan juga di periode pak Jokowi menjabat sebagai presiden.

Asap kebakaran di Kalimantan memanglah sangat merugikan Indonesia terlebih lagi Negara Singapura juga mendapat imbas dari bencana buatan tersebut sehingga sehingga ajang balap F1 terancam dibatalkan. Pak Jokowi selaku presiden RI tentunya pusing mengatasi masalah ini, belum lagi mengatasi kontroversi yang menimbulkan banyak rumor yang saling menjatuhkan di antara masyarakat.

Namun, selain masalah politik ataupun masalah dalam mencari dalang dari kebakaran tersebut, perlu diketahui bahwa ada masalah yang dapat merugikan masyarakat Indonesia khususnya yang merasakan langsung asapnya. Masalah ini adalah penyakit yang diakibatkan asap kebakaran dari Kalimantan. Kebakaran ini menghasilkan banyak asap yang dimana kandungan asap tersebut mengandung sedikit sekali oksigen.

Asap merupakan hasil perubahan kimia suatu benda padat  yang terbakar menjadi gas. Jika kita membakar rumput kering di halaman, pasti akan menghasilkan asap yang mengepul dan membuat kita sesak napas. Bayangkan jika yang terbakar adalah hutan yang luasnya mencapai ribuan hektar. Apa yang akan dirasakan masyarakat yang terkena asap tersebut? Tentunya mereka akan mengalami hal yang lebih dari sekedar sesak napas.

Penyakit yang diakibatkan asap tentulah beragam dan juga beragam cara pengobatannya. Penyembuhan penyakit akibat asap ini dapat diatasi menggunakan obat herbal. Mengapa harus obat herbal? Hal ini bertujuan agar kita sebagai masyarakat Indonesia dapat menggunakan sumber daya alam kita yang sangat beragam dan berlimpah dengan maksimal. Bahkan, tidak jarang dari kita yang tidak tahu manfaat tanaman yang ada di sekitarnya karena keseringan minum obat kapsul dari apotek atau rumah sakit.

Indonesia memiliki banyak jenis tanaman yang sangat unik. Masyarakat yang terkena dampak asap tersebut tentunya harus menerima pelayanan kesehatan. Namun, tidak semua rakyat memiliki uang atau sarana yang memadai untuk berobat. Hal inilah yang mendorong penulis untuk setidaknya memberikan sedikit bantuan yang bisa meringankan penderitaan masyarakat yang tidak mampu berobat ke rumah sakit karena beberapa factor penghalang. Berikut adalah beberapa penyakit yang dapat timbul akibat asap kebakaran di Kalimantan dan juga contoh tanaman yang dapat digunakan sebagai obat untuk mengurangi, mencegah, dan menyembuhkan penyakit yang dialami penderita;

Asma 

Penyakit ini dapat terjadi karena udara yang dihirup tidak bersih dalam jumlah yang banyak. Udara yang tidak bersih tersebut menyebabkan gangguan pada sistem pernapasan hingga menimbulkan asma. Penyakit ini dapat diobati dengan tanaman seperti Tampal Besi. Tanaman ini dikenal juga dengan nama Phyllanthus reticulatus poir. Kandungan kimia yang dimiliki tanaman ini antara lain flavonoid, fenol, friedelan. Bagian tanaman yang diambil adalah batang dan cabangnya yang kemudian direbus dan air hasil rebusannya diminum setidaknya 2 kali sehari.

PPOK ( Penyakit Paru Obstruktif Kronik)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun