Kalender sudah menunjukkan akhir pekan. Sabtu dan Minggu. Artinya kegiatan buka bersama bagi Keluarga Mahasiswa Islam Sendai di hari sabtu telah tiba, dilanjutkan dengan minggu esoknya buka Bersama di Islamic Center bersama seluruh musim di Sendai. Minggu ini sangat spesial karena muslim Indonesia mendapatkan jatah memasak memasak bagi semua muslim di Sendai dari berbagai negara.
Bukan perkara yang mudah menyiapkan masakan bagi banyak orang dari negara yang berbeda-beda. Tim pun dibagi, job desc memasak tiap sub hidangan telah mendapat pasukannya, bahan makanan siap dibeli dari pasar maupun Toko Indonesia. Para ahli di bidangnya telah menempatkan diri. Mulai dari memasak hidangan pembuka atau takjil, menu utama, hidangan penutup, dan camilan. Semua telah dipersiapkan, tinggal menunggu eksekusinya.
Hari yang dinanti pun tiba. Sedari pagi semua tim telah bersiap siaga, sesuai amanahnya masing-masing setiap orang berpencar melakukan apa yang menjadi tugasnya. Semua bahan makanan yang dikumpulkan kemudian di olah di masing-masing apato yang ditunjuk sebagai markas. Perpaduan berbagai teknik dan cita rasa makanan agar sesuai dengan selera setiap orang diusahakan. Rempah-rempah khas Indonesia pun dicampurkan untuk menambah kekhasan cita rasa masakan nusantara. Â Tak ketinggalan pula ada tim yang mepersiapkan tempat dan m membersihkan masjid untuk acara silaturahmi internasional ini. Semua perlengkapan dipersiapkan sedemikian rupa agar silaturahmi ini berjalan lancar.
Makanan pun siap. Tempat acara telah bersih dan rapi. Â Semua sub hidangan dari pembuka sampai penutup tinggal menunggu untuk disantap. Dengan bantuan akomodasi yang mumpuni hidangan telah sampai di Islamic Center, tempat berdirinya masjid kebanggan Kota Sendai.
Dalam agenda buka bersama ini sebenarnya  bukan soal makanan yang dicari, tetapi kebersamaan yang dirindukan. Jauh dari keluarga membuat perjumpaan dengan sesama teman dari perantuan menjadikan hati lebih kuat dan kokoh. Berjumpa dengan sesama muslim yang berpuasa membuat cita rasa Ramadhan semakin bergejolak.Â
Anak-anak pun dapat bermain dengan tema-teman seusianya berlarian kesana-kemari menunggu waktu berbuka, tak jarang beberapa percakaan Nihongo dengan logat yang fasih terucap dari bibir mungil mereka. Para orang tua saling bertemu dan bercengkrama, mengobrol kesana-kemari, ada pula yang sibuk mengawasi anak-anak mereka ataupun melerai jika ada yang bertengkar. Para muda-mudi juga tak ketinggalan acara, ada yang duduk-duduk santai sambil melepas sisa kepenatan di lab, ada yang mengbrol dengan yang lainnya, ada pula yang sembunyi-sembunyi memanjatkan doa agar "dibersamai" di Ramadhan selanjutnya.
Menit demi menit berlalu, berkalimat-kalimat obrolan telah terdengar. Adzan maghrib pun berkumandang menggemakan hati setiap orang yang berada di sana. Perlahan-lahan gelas-gelas takjil telah terambil dari tempatnya. Beberapa kardus makanan telah terambil juga. Semua orang mencicipi hidangan tersebut. tersungging senyuman di bibir mereka tanda makanan tersebut cocok di lidah mereka.Â
Ada pula yang menunggu selesai sholat maghrib untuk melahap hidangan tersebut. Syukurlah semua 0rang bahagia, makanannya pun membahagiakan, dan suasana Ramadhan pun terasa sangat hidup. Panitia pun juga merasakan kebahagiaan yang sama karena jerih payah mereka terbayar lunas. Pahala setara orang yang berpuasa tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa tersebut. Semoga silaturahmi internasional berikutnya akan selalu hangat dan membawa kebahagiaan sama halnya dengan ketenangan mendapatkan berkah Ramadhan.
#thrkompasiana4
#thrkompasiana4
#samberthr
