Mohon tunggu...
Yolis Djami
Yolis Djami Mohon Tunggu... Dosen - Foto pribadi

Tilong, Kupang.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Lais Mafe Ma Mone Anbi Tilong

29 September 2021   20:37 Diperbarui: 29 September 2021   21:19 271
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto sesudah peminangan: dokpri.

Sebelum acara lipa oko dimulai harus ada utusan dari pihak lelaki ke rumah perempuan. Utusan itu membawa sebuah misi, yaitu: Nabasi nakbeo. Artinya pemberitahuan bahwa kami, pihak lelaki sudah ada di sekitar kediaman perempuan.

Sekembalinya utusan lelaki, akan ada 2 utusan perempuan yang mendatangi rombongan pihak lelaki. Mereka juga membawa sebuah misi yang disebut: Naskau artinya mempersilakan. 

Kedua utusan pihak perempuan ini merupakan indikator bahwa orangtua perempuan sudah bisa menerima rombongan lelaki. 

Ada sebuah catatan penting yang perlu pembaca ketahui. Yaitu bahwa baik utusan lelaki maupun perempuan pada saat menjalankan misinya wajib membawa oko mama. 

Tempat yang ada sirih pinangnya. Oko mama adalah sarana atau perantara sebelum menyampaikan maksud dan tujuan kedatangannya.

Tahap lipa oko ini disebut juga dengan terang kampung, prosesi perkawinan secara adat. Kami mengibaratkannya dengan istilah pua makuke maun makuke. Artinya pinang dan sirih yang masih muda.

 Di lipa oko ini dilakukan apa yang dinamakan mapuat. Yaitu persembahan dari pihak lelaki bagi orangtua perempuan dan kepada unsur pemerintah setempat.

Sedangkan bagi khalayak yang menghadiri acara tersebut dilakukan naupua po ho. Yaitu membersihkan sampah yang berserakan selama acara lipa oko berlangsung. 

Maknanya sebagai sebuah penyampaian bahwa pihak perempuan sudah menerima pinangan lelaki. Itu dilambangkan dengan penyajian minuman atau sirih dan pinang. Ini juga berarti bahwa perempuan ini adalah menjadi milik seseorang, jangan diganggu!

Di tahap ini pun ada pemberian belis atau mas kawin. Ia diumpamakan dengan pua mnasi manu mnasi. Arti harafiahnya adalah buah pinang dan buah sirih yang sudah matang (tua). Mas kawinnya tergantung kesepakatan saat bokan atau baisenut. Jadi tidak selalu sama antara urusan pernikahan satu dengan yang lainnya.

Puncak acara di tahap lipa oko mereka sebut dengan kaus nono. Arti harafiahnya adalah mencaplok atau mencuri/merampok. Yaitu bahwa perempuan ini sudah diambil oleh orang lain (pasangannya) dari tengah-tengah orangtuanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun