Mohon tunggu...
Yolis Djami
Yolis Djami Mohon Tunggu... Dosen - Foto pribadi

Tilong, Kupang.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Tuhan Lebih Sayang

22 September 2021   08:12 Diperbarui: 22 September 2021   08:20 106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: filsafat.id.

Tuhan lebih sayang adalah sebuah pernyataan kepasrahan atas kedaulatan kekuasaan-Nya. Ia berdaulat atas semua ciptaan-Nya, yaitu langit dan bumi serta segala isi di dalamnya. Semua makhluk yang bernafas ada di dalam kedaulatan-Nya. Apa saja yang Tuhan buat adalah yang terbaik menurut pemandangan-Nya.

Pernyataan ini biasanya terucapkan secara spontan ketika seseorang meninggalkan. Keluarga, kerabat dan handaitolan akan menyatakan itu bila orang-orang yang dikasihinya wafat. Mereka menyatkan itu dengan nada suara yang paling lirih yang dipunyai. Dan orang yang mendengar dengan serta merta berkata: Ia memiliki iman yang mantap.

Misalnya orang yang setia bersama Tuhan dalam melakukan segala pekerjaan-Nya wafat, pernyataan ini dinyatakan. 

Orang-orang muda yang hidup menuruti kehendak Tuhan dan wafat, orang di sekelilingnya layak menyatakan itu. Intinya mereka yang dalam keadaan sehat dan pulang ke haribaan Sang Pencipta, pernyataan ini sangat menguatkan.

Aku tidak akan masuk ke areal atau dimensi rohani yang lebih dalam. Biarlah itu menjadi porsi para rohaniwan atau mereka yang lebih paham tentang hal itu. Di sini aku hanya ingin menyampaikan kebiasaan orang Kupang, khususnya Tilong menyangkut hal ini.

Dan aku tak akan menguraikan secara ada budaya atau ritual-ritual tertentu. Tapi aku akan menceritakan saja kepada para pembaca kejadian yang aku temui. Dan nanti teman-teman pembaca yang menyimpulkannya. Entah benar entah salah, kuserahkan pada pembaca yang budiman.

Ada seorang mahasiswa berhasil melalui seluruh rangkaian perkuliahan dengan sukses. Ia telah berjuang selama lebih kurang delapan semester yang melelahkan. Dan ia mampu mengatasi segala rintangan dengan baik walau sesekali ada air mata tanda tak mampu. Tapi akhirnya berhasil lulus dan diwisuda atau dinobatkan sebagai sarjana.

Sesudah upacara atau ritual sakral yang melegalkannya jadi seorang ahli, ia pulang. Kembali ke kediamannya. Entah di rumah sendiri atau di kos. Yang pasti kembali ke kehidupan sehari-hari seperti yang ia lalui sebelumnya. Dia pun merencanakan sebuah perayaan kecil.

Dengan segala daya yang ia miliki, ia mengundang teman-teman dekatnya. Dan mereka menikmati hidangan ala kadar sekedar penanda ada sebuah kegembiraan. Dan lewat kegembiraan itu, mereka menghangatkan badan demi meriangkan suasana dengan alcohol sekadarnya.

Ia merupakan pernyataan ucapan selamat yang tak terucapkan dan tak perlu dikatakan. Cukup dengan sikap bersenang riang bersama orang-orang seangkatan. Sesama anak muda yang penuh imajinasi. Anak muda yang berlimpah kreativitas dan banyak kelebihan lainnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun