Seorang pemimpin yang baik haruslah membantu para anggotanya dengan sabar. Ia wajib membantu mereka bertumbuh dan berkembang demi kemajuan lembaga. Ia mesti membantu mereka menguasai pengetahuan dan keterampilan yang bersesuaian dengan lembaga. Sebaliknya, bukan malah membantunnya.
Apa itu membantun? Membantun adalah mencabut hingga terlepas dengan akar-akarnya. Maksudnya adalah jika ada anggota yang kelihatan kurang kompeten, ia harus dibantu agar mampu bukan dibantun. Bukan dicabut dari lembaga dan  dicampakkan bag sampah.
Pemimpin Menolong bukan Melolong
Seorang anggota yang kelihatan tidak mampu harus ditolong bukan diomeli dan/atau dicaci. Ia harus ditolong hingga ia menunjukkan performa terbaiknya. Bukan sebaliknya mengatai dengan segala ucapan yang tidak manusiawi. Harkat kemanusiaan seseorang harus ditempatkan di atas yang lainnya. Bukan dihancurkan dan dibumihanguskan.
Dari uraian ini saya bisa mengambil kesimpulan bahwa: Pemimpin tidak sama dengan pejabat. Ia juga tidak sama dengan bos besar. Sebab terkadang pejabat dan/atau bos tidak mempunyai jiwa kepemimpinan yang semestinya. Pemimpin pun bukanlah penguasa.
Demikianlah beberapa hal sebagai bahan berbagi. Informasi yang semoga berguna bagi mereka yang sedang berada di posisi pemimpin. Atau pun bagi mereka yang sedang beranjak mengantri menuju ke sana. Harapannya, kelak mereka bisa menjadikan pemimpin yang jauh lebih baik dari yang ada sekarang.
Tabe!Â
Tilong-Kupang, NTT
Selasa, 21 September 2021 (12.49 wita)