Mohon tunggu...
Yolis Djami
Yolis Djami Mohon Tunggu... Dosen - Foto pribadi

Tilong, Kupang.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Negara Bagian Tilong

3 September 2021   08:30 Diperbarui: 3 September 2021   08:33 434
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tilong, Desa Oelnasi: google maps

 

 Kali ini, aku akan menguraikan tentang kampung-kampung yang menjadi bagian dari Tilong. Sebab Tilong bukan daerah tunggal. Ia terbentuk dari beberapa kampung. Ini aku sampaikan supaya jikalau suatu ketika Anda sempat melancong ke kampungku ini Anda tidak tersesat. Tapi aku jamin takkan tersesat sebab aku bisa menjadi penunjuk jalan.

Anda tidak perlu terkecoh dengan judul di atas. Itu hanya caraku membanggakan kampung kecil ini kepada dunia. Aku sengaja menggunakan judul yang bombastis dan heboh. Padahal cuma sebuah kampung kecil tak bermodel.

Tapi tidak mengapa. Aku cuma sedang mencoba mengangkat namanya ke permukaan. Sebagaimana teman-teman memperkenalkan daerahnya kepada dunia luar. Hanya itu mimpi kecilku. Bahwa ada sesuatu di sana yang patut dunia ketahui. Jadi jangan berpikir bahwa saya sedang atau akan mendirikan Negara baru. Jauhlah api dari panggang!

Lagian apa kapasitasku untuk membentuk Negara sendiri. Aku bukanlah seorang politikus. Aku hanyalah seorang guru kampung yang kebetulan tinggal di Tilong. Jadi itu adalah sesuatu yang tak mungkin terjadi. Maka tak perlu lagi kuperpanjang tentang hal ini. Cukuplah sudah.

Selanjutnya, biarlah aku menyampaikan apa yang menjadi tujuan utama dari tulisan ini. Yaitu untuk memberitahukan kepada khalayak tentang 'negara-negara bagian' yang ada di Tilong. Namun, kiranya Anda tidak terganggu ketika mambaca nama-namanya.

Sebab tidak ada satu nama pun yang bergendre internasional. Semuanya berasal dari ramuan asli kearifan lokal. Dalam hal ini terbentuk dari kosa kata asli bahasa Timor yang cukup kental. Sehingga kemungkinan pembaca akan sulit mengejanya.

Ada tujuh kampung yang tergabung dalam induk semangnya, Tilong. Mereka adalah: Oepunu, Saekase, Fatukanutu, Oelnasi, Oelbubuk, Nefosamene dan Kiuana. Dan semua wilayah ini berada di bawah kekuasaan pemerintahan Desa Oelnasi.

Tilong berbatasan dengan beberapa kampung yang mengapitnya. Di barat, ia berbatasan dengan kampung Oehau. Nama ini sering aku plesetkan menjadi Ohaio. Nama salah satu Negara bagian di Amerika Serikat. Biar keren saja kedengarannya. Tidak masalah, bukan?

Yang menjadi tetangganya di bagian selatan adalah Sabaat. Kampung ini merupakan salah satu penghasil nira paling banyak karena banyak pohon lontar dan gewangnya. Tentang ini sudah kuceritakan di artikel terdahulu dengan judul: Tilong dan Sumber Dayanya.

Di bagian timur, Tilong berbatasan langsung dengan Amarasi Selatan. Kampung terakhir di jung timur Tilong adalah Kiuana. Maka boleh dikatakan bahwa Bendungan Tilong sebagai batas akhir di wilayah matahari terbit.

Sedangkan di selatan, ia bersebelahan dengan Oelpuah. Dari Oelpuah inilah yang pernah kuceritakan bahwa Anda akan menikmati pemandangan indah. Yaitu pemandangan sawah yang menghijau membentang luas di kaki gunung. Atau hamparan laut biru di kejauhan.

Itu kalau di siang hari. Sedangkan ketika matahari sudah tenggelam, akan nampak suasana lain yang tak kalah memanjakan mata. Ya, bila Anda melintas di tempat itu di waktu malam, Anda akan menyaksikan cahaya lampu. Pijar sinarnya datang dari jalan, rumah, pun laut yaitu dari perahu dan bagan penangkap ikan.

Selain dari Oelpuah, pemandangan keren lainnya dapat Anda saksikan dari puncak bukit Oetete. Yaitu ruas jalan baru sebagai akses lain ke Tilong. Dari sana akan kelihatan rumah di sekitar Penfui dan birunya laut Bolok, Tenau dan Semau di siang hari. Dan mata Anda akan dimajakan dengan pijaran cahaya lampu yang di darat hingga ke laut lepas.

Kupikir itulah yang bisa kusuguhkan kepadamu kawula pembaca yang terhormat. Suatu saat yang lain atau kapan-kapan aku akan menceritakan padamu arti nama-nama kampung itu. Bukan hanya artinya secara hurufiah tapi juga filosofinya, yaitu kenapa ia dinamakan demikian.

Dengan demikian kampung kecilku ini akan dikenal. Pengenalan akan dia bukan hanya secara letak fisik geografis. Tetapi lebih dari itu, aku juga akan berusaha sekuat dayaku untuk memperkenalkannya dari segi adat kebiasaan dan filosofinya.

Tabe! 

Tilong-Kupang, NTT

Jumat, 3 September 2021 (09.09 wita)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun