Mohon tunggu...
Yolis Djami
Yolis Djami Mohon Tunggu... Dosen - Foto pribadi

Tilong, Kupang.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Gambar Gagah yang Janggal

24 Februari 2021   23:03 Diperbarui: 24 Februari 2021   23:08 300
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Saya sangat penasaran dengan salah satu gambar yang selalu saya lihat setiap kali melewatnya. Karena penasaran, saya ambil gambarnya dengan kamera telepon pintar. Lalu saya coba amati lebih teliti. Dan berikut adalah ulasan dan komentar saya.

Gambar itu terpampang di salah satu ruas jalan di kota Kupang. Nama tempatnya adalah Bundaran PU. Di sana ada tugu Tirosa (Timor, Rote, Sabu) dengan air mancur berjogetnya. Dan juga ada sebuah taman yang nyaman sebagai tempat berkongko-kongo.

Biasanya taman itu dipenuhi oleh anak-anak muda dan para pedagang setiap malamnya. Tetapi semenjak Covid-19 menyerang, spot itu sepi karena memang dilarang berkerumun. Sesuai anjuran pemerintah, tidak boleh ada lagi kumpul-kumpul. Semua masyarakat diimbau untuk tetap tinggal di rumah.

Spot ini adalah pertemuan 4 arus lalu lintas. Dari utara adalah jalan Pulau Indah. Dari timur adalah jalan Piet A. Tallo. Dari selatan jalan Tuak Daun Merah. Dan dari barat jalan Frans Seda. Karena itu di tempat ini pun banyak kendaraan umum ngetem menanti para penumpang yang mau pergi bersamanya.

Taman yang ada gambar ini terletak di sebelah timur Bundaran. Di sana ada beberapa gambar yang sama berdiri berjejer di pinggir taman di sisi jalan menuju ke arah timur. Dan itu sangat menarik perhatian para pengendara. Menarik perhatian karena persis di bahu taman dan karena warna cerah dan tampilan gambar yang keren.

Gambar itu adalah foto seorang lelaki dengan tanpa baju sedang berlari. Ia memakai masker berwarna hitam dengan dua ventilasi udara berwarna putih berbentuk bulat. Lalu ada jam tangan hitam cantik melingkar di lengan kanannya. Ia juga mengenakan legging berwana hitam bergaris putih yang membungkus seluruh kakinya dan celana pendek berwarna biru polos menutup di luarnya.

Selain itu, ada semacam sabuk atau gesper atau ikat pinggang berwarna putih yang disangkutkan di bawah pusar. Kedua ujung sabuk berada di belakangnya. Ini adalah sabuk beban yang ditariknya saat berlari. Berlatih lari dengan beban seperti ini akan membuat enteng langkah ketika berlomba nanti.

Otot-ototnya sangat terlihat jelas sebagai ciri orang yang rajin berlatih. Otot bahu, lengan, dada dan perut sangat menonjol. Badannya atletis. Ideal. Ini, sekali lagi, adalah cerminan orang yang rajin latihan dengan beban yang semakin meningkat.

Pesan yang mau disampaikan olehnya (gambar itu) adalah: "Berlatihlah dengan serius dan sunguh-sungguh. Berlatihlah dengan beban yang terus bertambah dan meningkat. Ayo, berlatihlah seperti aku supaya kau memiliki badan yang ideal seperti diriku."

Ide dari sang kreator atau sutradara cukup brilian secara konsep. Tetapi sangat janggal dan takmasuk akal secara tampilan nyata. Eksekusi untuk menghasilkan gambar itu yang tidak pas. Keliru. Janggal dan tak mungkin bisa dilakoni secara normal.

Kenapa saya katakan keliru, janggal dan tak mungkin? Pembaca coba perhatikan gambar itu secara detail. Sudah bisa ditebak?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun